Pemkot Jakarta Utara Olah Sampah Residu Menjadi Produk Potdasi Bernilai Ekonomis

Rabu, 05 Januari 2022 - 14:22 WIB
loading...
Pemkot Jakarta Utara Olah Sampah Residu Menjadi Produk Potdasi Bernilai Ekonomis
Sudin LH Kota Administrasi Jakarta Utara memanfaatan sampah residu dijadikan produk yang berkualitas. Foto: MNC Portal Indonesia/Yohannes Tobing
A A A
JAKARTA - Sudin Lingkungan Hidup (LH) Kota Administrasi Jakarta Utara memanfaatan sampah residu dijadikan produk yang berkualitas. Hal itu dalam upaya mengolah sampah residu menjadi hasil karya yang bernilai ekonomis.

Kasudin LH Kota Administrasi Jakarta Utara Achmad Hariadi mengatakan, pihaknya membuat inovasi baru, yakni sampah residu diubah menjadi Pot Daur Ulang Sampah Residu (Potdasi).

Menurutnya, gagasan pihaknya sebagai tindak lanjut dari Instruksi Gubernur (Ingub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 107 Tahun 2019 Tentang Pengurangan dan Pemilahan Sampah di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kita kumpulkan dan olah sampah residu seperti kain, kaus, seprai, kaleng, dan lain-lain untuk dikreasikan menjadi Potdasi. Itu sebagai salah satu strategi untuk pengurangan sampah ke TPST Bantar Gebang dan sirkular ekonomi," kata Hariadi di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Dia juga berencana memberikan pelatihan kepada kader di kelurahan dan kecamatan. "Nanti akan kita kembangkan dan adakan pelatihan cara pembuatan Potdasi bagi anggota Karang Taruna, kader PKK, Dasawisma, dan lainnya," sambungnya.



Menurut Hariadi, hingga saat ini produk Potdasi juga sudah terdaftar dalam program JakPreneur dan BORJU. "Kita mencoba dalam bentuk yang sedikit berbeda sekaligus ingin memberikan semangat dan gairah agar Ingub Nomor 107 Tahun 2019 bisa berjalan dengan baik dan membawa manfaat," ungkapnya.

Petugas Sudin LH Kota Administrasi Jakarta Utara M Ikhwan mengatakan, dalam sehari para perajin Potdasi bisa menghasilkan sepuluh Potdasi yang dikreasikan bentuknya menyerupai batang pohon.

"Secara konsentrasi penuh bisa menghasilkan sepuluh Potdasi dalam sehari dengan melibatkan empat orang tenaga inti," kata Ikhwan.

Adapun dalam proses pembuatan Potdasi ini, Ikhwan mengatakan, tergolong mudah dan sederhana yang hanya menggunakan barang-barang bekas seperti limbah kaleng cat, galon air mineral, kain, kaos, celana, dan seprai sebagai bahan dasarnya.

Kemudian dicampur dengan semen dan pasir yang selanjutnya dibentuk menyerupai batang potong. Setelah itu di cat dengan menggunakan warna kulit pohon dan dikeringkan.

"Alhamdulillah sudah ada konsumennya dan setiap ada pesanan langsung kita kerjakan. Untuk harga jualnya cukup bervariasi mulai dari dari Rp25 ribu sampai Rp30 ribu. Kita jual secara online dan manual dengan menawarkan langsung ke teman-teman dan lingkungan terdekat," pungkasnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2112 seconds (0.1#10.140)