Turnamen Sepak Bola di Tangsel Ricuh, Suporter Satpol PP dan Setwan Saling Kejar
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Turnamen sepak bola yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) viral di media sosial (medsos). Hal itu disebabkan kericuhan pada laga final yang mempertemukan tim Satpol PP melawan Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Dalam video viral, nampak sejumlah orang terlibat kontak fisik di tengah lapangan. Mereka tak peduli saat panitia coba melerai. Di antara mereka bahkan masih ada yang mengenakan seragam kedinasan saling mengejar satu sama lain.
"Woi, norak, norak, norak, norak, woi," teriak salah satu penonton dalam video yang diunggah akun @infotangsel.co, dikutip, Selasa (21/12/21). Baca juga: Belum Sempat Dimulai, Turnamen Sepak Bola Mini Dibubarkan Polisi
Pertandingan final itu berlangsung pada Senin 20 Desember 2021 sore. Masing-masing tim didukung oleh suporter yang berkumpul di tepi lapangan. Beberapa pejabat dinas juga hadir menyaksikan langsung di lokasi.
Tak jelas siapa yang memulai kericuhan itu, beberapa pemain dan pendukung terlibat langsung di dalamnya. Akibat kericuhan, pertandingan pun ditunda beberapa saat. Personel pengamanan dari Polres Tangsel ikut turun meredakan pertikaian di lapangan.
Laga final itu akhirnya dimenangkan tim Satpol PP melalui drama adu pinalti dengan skor 4-2. Juara pertama mendapat hadiah pembinaan sebesar Rp7 juta, sedangkan Tim Setwan DPRD sebagai runner up mendapat Rp3 juta.
Saat dikonfirmasi, panitia penyelenggara menjelaskan, kericuhan itu hanyalah dinamika di lapangan. Pemicunya disebut fanatisme yang berlebihan dari masing-masing pendukung dan suporter.
"Ini ajang seru-seruan aja untuk membangun silaturahmi. Kalau ada yang menyimpulkan kericuhan, itu sangat berlebihan. Paling tidak kalau masing-masing pemain atau suporternya pulang pasti kan akan chaos, nyatanya mereka pulang bersamaan kan. Jadi dinamika di lapangan aja, setelah itu ya sama-sama lagi," terang panitia penyelenggara, Iwan Pristyasa.
Lihat Juga: Babak Grand Finale SKF Road to Gothia Cup 2025 Siap Digelar di Jakarta, 20 Tim Unjuk Kebolehan
Dalam video viral, nampak sejumlah orang terlibat kontak fisik di tengah lapangan. Mereka tak peduli saat panitia coba melerai. Di antara mereka bahkan masih ada yang mengenakan seragam kedinasan saling mengejar satu sama lain.
"Woi, norak, norak, norak, norak, woi," teriak salah satu penonton dalam video yang diunggah akun @infotangsel.co, dikutip, Selasa (21/12/21). Baca juga: Belum Sempat Dimulai, Turnamen Sepak Bola Mini Dibubarkan Polisi
Pertandingan final itu berlangsung pada Senin 20 Desember 2021 sore. Masing-masing tim didukung oleh suporter yang berkumpul di tepi lapangan. Beberapa pejabat dinas juga hadir menyaksikan langsung di lokasi.
Tak jelas siapa yang memulai kericuhan itu, beberapa pemain dan pendukung terlibat langsung di dalamnya. Akibat kericuhan, pertandingan pun ditunda beberapa saat. Personel pengamanan dari Polres Tangsel ikut turun meredakan pertikaian di lapangan.
Laga final itu akhirnya dimenangkan tim Satpol PP melalui drama adu pinalti dengan skor 4-2. Juara pertama mendapat hadiah pembinaan sebesar Rp7 juta, sedangkan Tim Setwan DPRD sebagai runner up mendapat Rp3 juta.
Saat dikonfirmasi, panitia penyelenggara menjelaskan, kericuhan itu hanyalah dinamika di lapangan. Pemicunya disebut fanatisme yang berlebihan dari masing-masing pendukung dan suporter.
"Ini ajang seru-seruan aja untuk membangun silaturahmi. Kalau ada yang menyimpulkan kericuhan, itu sangat berlebihan. Paling tidak kalau masing-masing pemain atau suporternya pulang pasti kan akan chaos, nyatanya mereka pulang bersamaan kan. Jadi dinamika di lapangan aja, setelah itu ya sama-sama lagi," terang panitia penyelenggara, Iwan Pristyasa.
Lihat Juga: Babak Grand Finale SKF Road to Gothia Cup 2025 Siap Digelar di Jakarta, 20 Tim Unjuk Kebolehan
(mhd)