UMP DKI Naik Rp37 Ribu, Wagub Ariza: Semoga Dapat Dipahami

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 merupakan hasil perundingan dan perumusan bersama antara Dewan Pengupahan, Buruh, dan pengusaha. Menurutnya, UMP di Jakarta telah disesuaikan dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

”UMP sudah di bahas, dirundingkan, dirumuskan bersama antara di dewan pengupahan antara Pemprov DKI Jakarta, Buruh, pengusaha untuk mempertimbangkan banyak kepentingan termasuk juga disesuaikan dengan regulasi yang ada dan UU Cipta Kerja yang ada,” kata Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (22/11/2021).

Sebagai informasi, Pemprov DKI telah menetapkan UMP 2022 secara resmi sebesar Rp 4.453.935,536. Adapin upah tersebut naik Rp37.749 dibanding tahun sebelumnya.Ariza pun mengerti besaran UMP yang ditetapkan tidak memuaskan banyak pihak. Namun, dia berjanji tahun 2023 mendatang ada peningkatan UMP seiring membaiknya situasi pandemi Covid-19.

”Jadi tentu seperti yang sudah saya sampaikan itu yang sudah di bahas dirundingkan hasilnya yang sudah diumumkan oleh Pemprov DKI Jakarta prinsipnya kami ingin memberikan UMP yang sebaik mungkin dan sesuai yang diharapkan daripada kepentingan buruh kepentingan pengusaha dan yang paling penting kepentingan masyarakat,” ucapnya.

Ariza pun menegaskan bahwa kenaikan UMP telah disesuaikan dengan regulasi untuk membangkitkan perekonomian pasca pandemi perlu usaha yang keras agar sesuai harapan. ”Tadi kenaikkan sesuai dengan kondisi yang ada, dan adanya regulasi ciptaker kami sesuaikan dengan regulasi yang ada,” ungkapnya.

”Memang tidak mudah walau ada bidang usaha meningkat di bidang kesehatan dan kuliner meningkat dan pangan. Banyak bidang menurun masa pandemi hasil ada sementara kita bisa tingkatkan lagi sesuai dengan harapan kita. Kami Pemprov ingin dan senang UMP semakin baik dan tinggi harapan para buruh ekonomi di Jakarta semakin baik,” tutupnya.