PSBB Transisi, Warga Jaktim Diminta Utamakan Phsyical Distancing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar meminta warganya untuk tetap mentaati semua protokol kesehatan dalam menjalankan segaka aktivitas termasuk kegiatan ibadah. Melalui penerapan protokol kesehatan diharapkan dapat terhindar dari penularan Covid-19 pada masa transisi Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) yang mulai diberlakukan hari ini di Ibu Kota.
Dalam pelaksanaan perdana Salat Jumat di tengah masa transisi atau kelonggaran PSBB akibat badai Covid-19, Anwar mengingatkan, agar tetap melaksanakan kegiatan sosial dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah diatur pemerintah. (Baca juga: Melanggar Physical Distancing, Operator Bandar Udara dan Maskapai Kena Sanksi )
"Tentunya hari ini karena Jumat pertama, saya memberikan contoh kepada warga Jakarta Timur di kantor Wali Kota di masjid Baitul Muhi. Mereka bisa melihat phsyical distancing betul betul dilakukan semua salat pada pakai makser, semua jaga jarak kurang lebih 1 meter jaraknya," kata Anwar di lokasi, Jumat (5/6/2020).
Anwar menambahkan, ketertiban jamaah dalam pelaksanaan salat Jumat kali ini di area kantor Wali Kota semoga dapat dijadikan contoh bagi masyarakat yang diizinkan melaksanakan salat berjamaah sesuai dengan kondisi di wilayahnya.
"Dari sini masyarakat dapat belajar meniru untuk tetap mengikuti protokol kesehatan. Jadi dengan mentaati protokol kesehatan adalah bukti sayangnya Gubernur dan saya wali kota kepada warga supaya warga tetap sehat," ungkapnya.
"Karena masih ada RW di Jakarta Timur yang masih masuk ke dalam kategori zona merah. Ini tentu harus kita perhatikan agar semua wilayah dapat menjadi hijau semua," jelasnya. (Baca juga: Masih Zona Merah, Angkutan Umum di Makassar Harus Terapkan Protokol Kesehatan )
Terkahir Anwar mengimbau kepada tokoh masyarakat setempat yang wikayhnya masih dikategorikan belum aman dari penularan Covid-19 untuk bersabar dengan tidak menggelar salat Jumat. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah agar terhindar dari penularan yang lebih besar lagi.
Dalam pelaksanaan perdana Salat Jumat di tengah masa transisi atau kelonggaran PSBB akibat badai Covid-19, Anwar mengingatkan, agar tetap melaksanakan kegiatan sosial dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah diatur pemerintah. (Baca juga: Melanggar Physical Distancing, Operator Bandar Udara dan Maskapai Kena Sanksi )
"Tentunya hari ini karena Jumat pertama, saya memberikan contoh kepada warga Jakarta Timur di kantor Wali Kota di masjid Baitul Muhi. Mereka bisa melihat phsyical distancing betul betul dilakukan semua salat pada pakai makser, semua jaga jarak kurang lebih 1 meter jaraknya," kata Anwar di lokasi, Jumat (5/6/2020).
Anwar menambahkan, ketertiban jamaah dalam pelaksanaan salat Jumat kali ini di area kantor Wali Kota semoga dapat dijadikan contoh bagi masyarakat yang diizinkan melaksanakan salat berjamaah sesuai dengan kondisi di wilayahnya.
"Dari sini masyarakat dapat belajar meniru untuk tetap mengikuti protokol kesehatan. Jadi dengan mentaati protokol kesehatan adalah bukti sayangnya Gubernur dan saya wali kota kepada warga supaya warga tetap sehat," ungkapnya.
"Karena masih ada RW di Jakarta Timur yang masih masuk ke dalam kategori zona merah. Ini tentu harus kita perhatikan agar semua wilayah dapat menjadi hijau semua," jelasnya. (Baca juga: Masih Zona Merah, Angkutan Umum di Makassar Harus Terapkan Protokol Kesehatan )
Terkahir Anwar mengimbau kepada tokoh masyarakat setempat yang wikayhnya masih dikategorikan belum aman dari penularan Covid-19 untuk bersabar dengan tidak menggelar salat Jumat. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah agar terhindar dari penularan yang lebih besar lagi.
(mhd)