PLN Cikarang Catat Peningkatan Penjualan Listrik Hingga 4.536 GWh
loading...
A
A
A
BEKASI - PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikarang mencatatkan peningkatan penjualan listrik hingga mencapai 4.536,07 Giga Watt per Hour (GWh). Peningkatan ini terhitung sejak Januari-Agustus 2021.Angka ini pun meningkat 473,86 GWh dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Peningkatan ini tidak hanya terjadi pada penjualan listrik namun juga mendongkrak capaian lainnya yakni pendapatan perusahaan, total daya yang digunakan serta jumlah pelanggan yang terus bertambah.”Secara keseluruhan, terdapat pertumbuhan dari tahun ke tahun atau year over year growth sebesar 11,67 persen,” kata Manager PLN UP3 Cikarang, Ansats Pram Andreas Simamora, Rabu (10/11/2021).
Dengan kenaikan penjualan listrik tersebut, total pendapatan perusahaan listrik plat merah di Cikarang ini pun turut meningkat. Tercatat hingga Agustus lalu pendapatan PLN UP3 Cikarang tembus Rp 653,88 miliar atau naik Rp 95,85 miliar.
Kemudian jumlah pelanggan pun terus bertambah. Kini jumlah mencapai 989.715 pelanggan atau naik 4.034 pelanggan. Seturut dengan itu, total daya yang digunakan pun meningkat sebanyak 6,77 Mega Volt Amper (MVA) sehingga menjadi 3.093,77 MVA.
Seperti wilayah lainnya, mayoritas pelanggan di Cikarang berasal dari pelanggan tegangan rendah atau rumah tangga, yakni sebanyak 988.843 pelanggan. Kendati jumlahnya paling banyak, namun pelanggan tegangan rendah bukan menjadi yang paling banyak menggunakan listrik.
Pemakaian energi pada pelanggan tegangan rendah ini hanya mencapai 29,56 persen. Sisanya, penggunaan listrik di Cikarang didominasi oleh sektor industri. Kondisi ini sesuai dengan wilayah Kabupaten Bekasi sebagai daerah dengan kawasan industri terbesar di tanah air.
”Ini yang membedakan Cikarang dengan daerah lainnya karena kan di sini sektor industrinya tinggi. Sektor industri ini masuknya pada pelanggan tegangan menengah dan tegangan tinggi,” ucap Ansats.
Jumlah pelanggan tegangan menengah tercatat sebanyak 763 pelanggan dengan jumlah pemakaian energi mencapai 45,98 persen. Kemudian tegangan tinggi sebanyak 8 pelanggan dengan jumlah pemakaian energi sebesar 22,63 persen.Khusus untuk sektor industri, jumlah pelanggan terbanyak berada di kawasan Greenland Internasional Industrial Center di Cikarang Pusat yakni sebanyak 131 pelanggan dengan penggunaan daya mencapai 221 MVA.
Jumlah pelanggan terbanyak lainnya terdapat di kawasan Delta Silicon di Cikarang Selatan yakni 97 pelanggan dengan daya mencapai 164 MWA. Lalu kawasan MM2100 di Cikarang Barat dengan 72 pelanggan dan daya 139 MVA.
Ansats mengatakan, jumlah tersebut masih bersifat sementara karena baru terhitung hingga Agustus lalu. Ditargetkan, angka positif itu dapat terus dicapai hingga akhir tahun nanti.“Tentu ini pencapaian yang wajib disyukuri dan harus dipertahankan. Lebih dari itu, peningkatan capaian ini pun harus dijawab dengan mengoptimalkan segala pelayanan kepada pelanggan,” tegasnya.
Peningkatan ini tidak hanya terjadi pada penjualan listrik namun juga mendongkrak capaian lainnya yakni pendapatan perusahaan, total daya yang digunakan serta jumlah pelanggan yang terus bertambah.”Secara keseluruhan, terdapat pertumbuhan dari tahun ke tahun atau year over year growth sebesar 11,67 persen,” kata Manager PLN UP3 Cikarang, Ansats Pram Andreas Simamora, Rabu (10/11/2021).
Dengan kenaikan penjualan listrik tersebut, total pendapatan perusahaan listrik plat merah di Cikarang ini pun turut meningkat. Tercatat hingga Agustus lalu pendapatan PLN UP3 Cikarang tembus Rp 653,88 miliar atau naik Rp 95,85 miliar.
Kemudian jumlah pelanggan pun terus bertambah. Kini jumlah mencapai 989.715 pelanggan atau naik 4.034 pelanggan. Seturut dengan itu, total daya yang digunakan pun meningkat sebanyak 6,77 Mega Volt Amper (MVA) sehingga menjadi 3.093,77 MVA.
Seperti wilayah lainnya, mayoritas pelanggan di Cikarang berasal dari pelanggan tegangan rendah atau rumah tangga, yakni sebanyak 988.843 pelanggan. Kendati jumlahnya paling banyak, namun pelanggan tegangan rendah bukan menjadi yang paling banyak menggunakan listrik.
Pemakaian energi pada pelanggan tegangan rendah ini hanya mencapai 29,56 persen. Sisanya, penggunaan listrik di Cikarang didominasi oleh sektor industri. Kondisi ini sesuai dengan wilayah Kabupaten Bekasi sebagai daerah dengan kawasan industri terbesar di tanah air.
”Ini yang membedakan Cikarang dengan daerah lainnya karena kan di sini sektor industrinya tinggi. Sektor industri ini masuknya pada pelanggan tegangan menengah dan tegangan tinggi,” ucap Ansats.
Jumlah pelanggan tegangan menengah tercatat sebanyak 763 pelanggan dengan jumlah pemakaian energi mencapai 45,98 persen. Kemudian tegangan tinggi sebanyak 8 pelanggan dengan jumlah pemakaian energi sebesar 22,63 persen.Khusus untuk sektor industri, jumlah pelanggan terbanyak berada di kawasan Greenland Internasional Industrial Center di Cikarang Pusat yakni sebanyak 131 pelanggan dengan penggunaan daya mencapai 221 MVA.
Jumlah pelanggan terbanyak lainnya terdapat di kawasan Delta Silicon di Cikarang Selatan yakni 97 pelanggan dengan daya mencapai 164 MWA. Lalu kawasan MM2100 di Cikarang Barat dengan 72 pelanggan dan daya 139 MVA.
Ansats mengatakan, jumlah tersebut masih bersifat sementara karena baru terhitung hingga Agustus lalu. Ditargetkan, angka positif itu dapat terus dicapai hingga akhir tahun nanti.“Tentu ini pencapaian yang wajib disyukuri dan harus dipertahankan. Lebih dari itu, peningkatan capaian ini pun harus dijawab dengan mengoptimalkan segala pelayanan kepada pelanggan,” tegasnya.
(ams)