Pria Ini Curi Susu untuk Ditukar Nasi, Polisi: Harusnya Dikasih Makan, Jangan Digebukin

Kamis, 04 Juni 2020 - 17:29 WIB
loading...
Pria Ini Curi Susu untuk Ditukar Nasi, Polisi:  Harusnya Dikasih Makan, Jangan Digebukin
Pria bernama Novian Mulyana yang nekat mencuri susu seharga Rp80 ribu untuk ditukar dengan nasi. Foto: Ist
A A A
TANGERANG SELATAN - Tidak kuasa menahan lapar selama tiga hari, seorang pria bernama Novian Mulyana, nekat mencuri susu seharga Rp80 ribu untuk ditukar dengan nasi. Nahas, aksi pria asal Cihaur, RT12/08, Kelurahan Suka Rapi, Kecamatan Suka Rame, Tasikmalaya, Jawa Barat, ini tepergok penjaga toko dan langsung diamankan.

Tidak hanya itu, pria bertubuh kurus dan berkaca mata ini juga sempat dipukuli hingga wajah dan sekujur tubuhnya mengalami memar. Beruntung, petugas kepolisian dari Polsek Ciputat cepat datang ke lokasi dan mengamankannya ke kantor polisi. Melihat kondisi pria ini, petugas pun membelikannya sebungkus nasi untuk dimakan.

"Sedih kalau lihat mah, badannya kurus kering. Yang begitu harusnya kalau ditangkap dikasih makan, jangan digebukin. Dia cuma ngambil susu harganya rp80 ribu, mau ditukar sama nasi. Habis kita amankan, langsung kita kasih makan," ujar Kanit Reskrim Polsek Ciputat Iptu Erwin, Kamis (4/6/2020).

Aksi pria itu terjadi pada Rabu 3 Juni 2020 kemarin, sekira pukul 17.00 WIB. Bermula saat dia masuk ke dalam minimarket di wilayah Ciputat. Saat itu, petugas toko yang curiga dengan gerak-geriknya langsung mengawasi. Benar saja, pria tunawisma itu mengambil susu tanpa membayarnya. (Baca juga: Diminta Berdiam di Rumah, Pria Ini Malah Curi Televisi Korban Kebakaran)

Saat melewati kasir dan pintu dibuka, petugas toko langsung menegur. Terpegok mencuri, Novian pun langsung diamankan. Warga yang mengetahui aksi pencurian itu pun langsung melayangkan sejumlah pukulan dan tendangan ke tubuhnya. Novian yang kelaparan langsung jatuh tersungkur, dan badannya tampak semakin lemas.

"Jadi tunawisma. Dia lapar masuk ke minimarket, nyolong susu, sudah gitu aja. Tinggalnya sehari-hari di kolong jembatan, dia berpindah-pindah. Sempat dikeroyok massa, ada bekas-bekas memar. Kita akhirnya melapor ke Dinas Sosial. Namanya juga gelandangan," kata Iptu Erwin.

Saat diajak bicara, Novian masih nyambung. Tidak ada gejala sakit jiwa. Saat ditanya apa yang melatar belakangi aksinya tersebut, dia mengaku kepada petugas kepolisian yang membawanya karena lapar dua hari belum makan. Saat petugas memberinya makan, Novian pun tampak sangat lahap memakan. Hingga membuat polisi saat itu sangat iba. (Baca juga: Polda Metro Jaya Batasi Permohonan Perpanjangan SIM)

"Nyambung diajak ngomong. Dia belum makan, mungkin bisa lebih dari dua hari. Bukan lapar lagi, sudah kayak orang enggak makan tiga hari. Pihak keluarganya sudah dikasih tahu. Katanya mau dijemput. Kayaknya, dia ada masalah dengan keluarganya. Jadi, dari kampungnya di Tasik dia langsung pergi menggelandang," pungkasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1261 seconds (0.1#10.140)