Pemkot Bogor Pamerkan Wajah Baru Bus Trans Pakuan

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 11:17 WIB
loading...
Pemkot Bogor Pamerkan Wajah Baru Bus Trans Pakuan
Pemkot Bogor memamerkan wajah baru bus Trans Pakuan hasil kolaborasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Foto/Istimewa/Pemkot Bogor
A A A
BOGOR - Pemkot Bogor memamerkan wajah baru bus Trans Pakuan hasil kolaborasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) . Bus berukuran tiga perempat ini dijadwalkan mengaspal pada 2 November 2021 mendatang.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, wajah baru bus ini diberi nama Bus Kita Trans Pakuan. Bus Kita Trans Pakuan ini diproyeksikan akan menggantikan angkot-angkot di Kota Bogor dengan sistem konversi.

Jadi, 3 unit angkot akan digantikan menjadi 1 unit bus Kita Trans Pakuan. Sehingga, dengan hadirnya 49 bus dari BPTJ, maka akan menggantikan 147 angkot sampai akhir tahun 2021.

"Inilah penampilan Bus Kita Trans Pakuan yang sedang diproduksi di karoseri Laksana. Kerja sama dengan BPTJ Kemenhub. Insya Allah 49 bus siap meluncur di November ini, menggantikan 147 angkot. Konversi 3 angkot menjadi 1 bus," kata Bima dalam keterangannya, Sabtu (30/10/2021).

Untuk nasib bagi para sopir angkot, lanjut Bima, akan menjadi sopir bus dengan sistem shift. "Yang tidak jadi pengemudi bus akan dilatih menjadi mekanik atau ditempatkan di bagian perawatan," ujarnya.

Sekretaris BPTJ Zamrides mengatakan, kehadiran Bus Kita Trans Pakuan ini merupakan implementasi program Buy The Service (BTS)."Ini bentuknya adalah kolaborasi peremajaan transportasi di seluruh Indonesia, khususnya sekarang di Kota Bogor. Karena ini untuk perbaikan transportasi, kita harus mulai dari BTS, ada subsidi kepada penumpang agar mereka mau naik angkutan umum," kata Zamrides.

Dia menuturkan, awalnya BPTJ merencanakan menghadirkan 75 bus di Kota Bogor. "Namun mengingat waktu yang pendek sisa 2 bulan, jadi hanya bisa 49 bus secara bertahap. Bus Kita Trans Pakuan ini akan soft launching awal November dan sudah langsung beroperasi. Untuk awal gratis (hingga akhir tahun). Nanti kita evaluasi, bisa saja kalau sudah berbayar, bayarnya setengah atau seperti apa skemanya. Tapi tetap ada subsidi," tuturnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)