Gara-gara Selebaran Demo, 3 Mahasiswa Unpam Babak Belur Dikeroyok

Senin, 11 Oktober 2021 - 14:33 WIB
loading...
Gara-gara Selebaran...
Seorang mahasiswa Unpam menjadi korban pengeroyokan di salah satu kafe di Jalan Puspiptek, Setu, Tangsel, Minggu (11/10/2021). Foto : MPI/Hambali
A A A
TANGERANG SELATAN - Tiga mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) menjadi korban pengeroyokan di salah satu kafe di Jalan Puspiptek, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (11/10/2021). Kejadian itu dipicu perselisihan adanya selebaran yang menolak ajakan berdemonstrasi.

Korban masing-masing berinisial J, R, dan M. Ketiganya mengalami luka-luka, bahkan J dan R sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Saat itu, ketiga korban didampingi seniornya berinisial NA (25), serta teman-temannya datang ke lokasi guna mediasi dengan kelompok mahasiswa yang menyerukan demonstrasi.
Baca juga : Dicokok, Ini Tampang 'Penyok' DPO Kasus Pengeroyokan Polisi di Cilandak

”Jadi kita datang ke kafe depan kampus Unpam Viktor untuk mediasi menyelesaikan persoalan itu. Saya selaku senior salah satu korban, lalu ada beberapa teman lain di jurusan juga ikut datang,” kata NA (25), Senin (11/10/2021).

Mediasi tak berlangsung mulus, hingga akhirnya beberapa mahasiswa dari kelompok pendemo melakukan pengeroyokan. Pelaku disebutkan berjumlah 30 orang. Mereka bentak-bentak sampai pukul meja.”Memang yang mereka incar itu si J ini, terus korban yang dua lagi karena disitu juga ikut dikeroyok. Teman-teman yang lain lari, karena kan dari kita ada perempuan juga,” ungkapnya.

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka sobek di bagian kepala dan di bagian tangan. Kasus itu pun telah dilaporkan ke Mapolres Tangsel beberapa jam setelah kejadian.”Sudah buat laporan semalam di Polres, sudah visum juga,” ucapnya.
Baca juga : 3 Remaja Pengeroyokan Polisi di Cilandak Resmi Tersangka

Sementara pihak Unpam ikut menjelaskan pemicu perselisihan yang berujung pada kekerasan terhadap 3 mahasiswanya. Hal itu dimulai dengan adanya seruan untuk berdemo oleh satu kelompok mahasiswa pada 7 Oktober 2021 lalu.

”Ada flyer dari kelompok ini mengatakan ayo ikut aksi demo, kemudian dicounter oleh teman-teman Hima (Himpunan Mahasiswa), hampir semua Hima mengatakan mereka tidak mau ikut aksi seperti itu, lebih-lebih saat ini masa pandemi,” kata Wakil Rektor III Unpam M Wildan.

Perselisihan soal selebaran ajakan berdemo itu lalu berlanjut pada mediasi hingga berujung pengeroyokan di lokasi. Wildan pun menyayangkan masih adanya perilaku oknum mahasiswa yang mengedepankan kekerasan di luar akal sehat. ”Unpam itu adalah kampus yang mengusung visi humanis dan religius. Jadi perilaku-perilaku yang kemarin itu tidak menjiwai visi Unpam yang memiliki nilai humanis dan religius,” tegasnya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1609 seconds (0.1#10.140)