Cegah Stunting di Bekasi, Bunda Duta Gizi Dihadirkan dalam Rumah Bunda Sehat
loading...
A
A
A
BEKASI - Danone Indonesia menghadirkan Bunda Duta Gizi dalam program Rumah Bunda Sehat fase kedua di Kota Bekasi . Program ini Sebagai bentuk intervensi penanganan stunting .
Kota Bekasi dengan jumlah penduduk yang tinggi, karakter masyarakat yang heterogen serta mobilitas yang tinggi, berpotensi memiliki berbagai masalah sosial di masyarakat, termasuk kesehatan seperti stunting. Stunting pada anak usia dini perlu mendapatkan perhatian khusus, karena menyebabkan buruknya kemampuan kognitif, terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan status kesehatan.
Sejak 2020, Kota Bekasi menjadi salah satu kota lokasi fokus pencegahan dan penanggulangan stunting terintegrasi di Indonesia. Hal itu dengan ditetapkannya 24 kelurahan yang menjadi lokasi fokus (lokus) stunting di area Bekasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati menyebutkan, terlepas dari situasi pandemi yang dialami, pihaknya juga memberi perhatian akan permasalahan gizi dan nutrisi ibu dan anak, termasuk stunting.
"Dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Kota Bekasi, kami berfokus pada intervensi spesifik penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk penyebab tidak langsung," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, dalam keterangan tertulis dari Human Initiative, Senin (4/10/2021) di Bekasi.
Pihaknya juga berupaya untuk menjalin keterlibatan dan kerja sama multipihak untuk penanggulangan stunting di Kota Bekasi. Mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi sesuai dengan aksi intervensi yang telah ditetapkan.
"Untuk itu, saya mengapresiasi kehadiran Rumah Bunda Sehat yang terus ditingkatkan perluasan programnya termasuk pada fase 2 ini, sebagai upaya preventif dan promotif yang sangat diperlukan agar para orang tua lebih memerhatikan dan memantau tumbuh kembang anaknya,” tandasnya.
Sementara itu, Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, Rumah Bunda Sehat (RBS) digagas oleh Danone Indonesia sejak 2016. Ini sebagai salah satu program berbasis komunitas yang berfokus pada edukasi nutrisi untuk ibu dan anak serta pemberdayaan ekonomi.
Pendirian RBS ini telah hadir di Bekasi di daerah Pekayon Jaya dengan inisiatif di lapangan berupa pembentukan para perwakilan dalam Bunda Duta Gizi sebagai satelit di masyarakat dan menjangkau lebih dari 1000 masyarakat. Untuk memperluas penerima manfaat, Danone Indonesia meluncurkan program RBS fase kedua di daerah Medan Satria, Kota Bekasi.
“Permasalahan seputar gizi menjadi hal yang perlu di perhatikan terlebih Indonesia mengalami kondisi dari satu dari tiga anak stunting. Sesuai dengan visi kami, yakni One Planet One Health dan misi kami untuk membawa kesehatan ke sebanyak mungkin orang. Untuk itu kami berkomitmen dalam mendukung fokus pemerintah dalam penanganan stunting dan menginspirasi masyarakat, khususnya ibu dan anak dalam pemenuhan nutrisi seimbang," kata Karyanto Wibowo.
Setelah berjalan sejak 2016 yang lalu, pihaknya berkomitmen untuk terus meluaskan program Rumah Bunda Sehat, termasuk peluncuran dalam fase kedua ini.
"Melalui program ini, kami berharap untuk dapat menjadikan RBS sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, menjangkau lebih banyak ibu dan masyarakat melalui kebermanfaatan program. Kami juga berharap kehadiran RBS ini memberikan dampak positif dalam penyebaran informasi gizi dan kesehatan bagi masyarakat," ucap Karyanto.
Sementara Vice President Operations Human Initiative Andjar Radite, menyampaikan, dalam program RBS, pihaknya berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi ibu dan anak. Hal itu diwujudkan melalui beragam program edukasi gizi dan kesehatan, penyuluhan hingga pendampingan pada ibu hamil serta orang tua.
"Untuk itu, kami juga bekerja sama dengan kader posyandu dan puskesmas dalam melakukan edukasi kesehatan dan pengecekan kondisi kesehatan Ibu dan Anak di lingkungan Pekayon Jaya melalui home visit. Kami memberikan edukasi terkait dengan pentingnya konsumsi gizi seimbang hingga pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," ujar Andjar Radite.
Sementara Dokter Spesialis Anak Arie Dian Fatmawati menjelaskan, penyebab stunting pada anak sangatlah kompleks. Termasuk dengan minimnya pemahaman orang tua akan pentingnya nutrisi dan gizi yang baik.
Kenyataannya, kata dia, anak pra-sekolah saat ini mengalami kekurangan energi dan protein. Padahal energi dan protein adalah bahan baku untuk otak, otot, tulang dan beragam hal lain yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan si kecil.
"Hal ini juga ditambah dengan minimnya pemahaman orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat," ucapnya.
Untuk itu, ia edukasi kepada orang tua sangatlah dibutuhkan, khususnya para ibu sebagai pembuatan keputusan seputar nutrisi di lingkup keluarga. Dengan intervensi ini tentunya diharapkan dapat berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan anak yang optimal.
Kota Bekasi dengan jumlah penduduk yang tinggi, karakter masyarakat yang heterogen serta mobilitas yang tinggi, berpotensi memiliki berbagai masalah sosial di masyarakat, termasuk kesehatan seperti stunting. Stunting pada anak usia dini perlu mendapatkan perhatian khusus, karena menyebabkan buruknya kemampuan kognitif, terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan status kesehatan.
Sejak 2020, Kota Bekasi menjadi salah satu kota lokasi fokus pencegahan dan penanggulangan stunting terintegrasi di Indonesia. Hal itu dengan ditetapkannya 24 kelurahan yang menjadi lokasi fokus (lokus) stunting di area Bekasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati menyebutkan, terlepas dari situasi pandemi yang dialami, pihaknya juga memberi perhatian akan permasalahan gizi dan nutrisi ibu dan anak, termasuk stunting.
"Dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Kota Bekasi, kami berfokus pada intervensi spesifik penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk penyebab tidak langsung," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, dalam keterangan tertulis dari Human Initiative, Senin (4/10/2021) di Bekasi.
Pihaknya juga berupaya untuk menjalin keterlibatan dan kerja sama multipihak untuk penanggulangan stunting di Kota Bekasi. Mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi sesuai dengan aksi intervensi yang telah ditetapkan.
"Untuk itu, saya mengapresiasi kehadiran Rumah Bunda Sehat yang terus ditingkatkan perluasan programnya termasuk pada fase 2 ini, sebagai upaya preventif dan promotif yang sangat diperlukan agar para orang tua lebih memerhatikan dan memantau tumbuh kembang anaknya,” tandasnya.
Sementara itu, Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, Rumah Bunda Sehat (RBS) digagas oleh Danone Indonesia sejak 2016. Ini sebagai salah satu program berbasis komunitas yang berfokus pada edukasi nutrisi untuk ibu dan anak serta pemberdayaan ekonomi.
Pendirian RBS ini telah hadir di Bekasi di daerah Pekayon Jaya dengan inisiatif di lapangan berupa pembentukan para perwakilan dalam Bunda Duta Gizi sebagai satelit di masyarakat dan menjangkau lebih dari 1000 masyarakat. Untuk memperluas penerima manfaat, Danone Indonesia meluncurkan program RBS fase kedua di daerah Medan Satria, Kota Bekasi.
“Permasalahan seputar gizi menjadi hal yang perlu di perhatikan terlebih Indonesia mengalami kondisi dari satu dari tiga anak stunting. Sesuai dengan visi kami, yakni One Planet One Health dan misi kami untuk membawa kesehatan ke sebanyak mungkin orang. Untuk itu kami berkomitmen dalam mendukung fokus pemerintah dalam penanganan stunting dan menginspirasi masyarakat, khususnya ibu dan anak dalam pemenuhan nutrisi seimbang," kata Karyanto Wibowo.
Setelah berjalan sejak 2016 yang lalu, pihaknya berkomitmen untuk terus meluaskan program Rumah Bunda Sehat, termasuk peluncuran dalam fase kedua ini.
"Melalui program ini, kami berharap untuk dapat menjadikan RBS sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, menjangkau lebih banyak ibu dan masyarakat melalui kebermanfaatan program. Kami juga berharap kehadiran RBS ini memberikan dampak positif dalam penyebaran informasi gizi dan kesehatan bagi masyarakat," ucap Karyanto.
Sementara Vice President Operations Human Initiative Andjar Radite, menyampaikan, dalam program RBS, pihaknya berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi ibu dan anak. Hal itu diwujudkan melalui beragam program edukasi gizi dan kesehatan, penyuluhan hingga pendampingan pada ibu hamil serta orang tua.
"Untuk itu, kami juga bekerja sama dengan kader posyandu dan puskesmas dalam melakukan edukasi kesehatan dan pengecekan kondisi kesehatan Ibu dan Anak di lingkungan Pekayon Jaya melalui home visit. Kami memberikan edukasi terkait dengan pentingnya konsumsi gizi seimbang hingga pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," ujar Andjar Radite.
Sementara Dokter Spesialis Anak Arie Dian Fatmawati menjelaskan, penyebab stunting pada anak sangatlah kompleks. Termasuk dengan minimnya pemahaman orang tua akan pentingnya nutrisi dan gizi yang baik.
Kenyataannya, kata dia, anak pra-sekolah saat ini mengalami kekurangan energi dan protein. Padahal energi dan protein adalah bahan baku untuk otak, otot, tulang dan beragam hal lain yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan si kecil.
"Hal ini juga ditambah dengan minimnya pemahaman orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat," ucapnya.
Untuk itu, ia edukasi kepada orang tua sangatlah dibutuhkan, khususnya para ibu sebagai pembuatan keputusan seputar nutrisi di lingkup keluarga. Dengan intervensi ini tentunya diharapkan dapat berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan anak yang optimal.
(thm)