3 Nostalgia Bus Kota di Jakarta, Kamu Pernah Coba di Era Mana?
loading...
A
A
A
Sistem RMB atau Rute Metode Baru mewajibkan penumpang untuk memasukkan sejumlah uang pas ke farebox karena supir tidak menyediakan kembalian. Perusahaan juga menganggap sistem ini lebih efisien karena tidak memerlukan peran kondektur.
Namun, sistem ini dianggap gagal karena banyaknya penumpang yang tidak memasukkan jumlah uang sesuai tarif yang harus dibayar. Hal itu menyebabkan awak angkutan tidak dapat menyetor uang setoran ke kantor sesuai yang diharapkan. Istilah RMB pun diantara awak angkutan kemudian mendapatkan plesetan kepanjangan "Rombongan Maling Berdasi".
3 Era E-Tiket
Era e-Ticket, untuk pembayaran bus kota dimulai dari hadirnya Bus Transjakarta. Pada awal beroperasi, Transjakarta menggunakan sistem kartu Single Trip yang dibeli di loket seharga Rp3.500. Kartu tersebut kemudian langsung dimasukkan ke gate agar gate bisa dilewati. Istilah untuk sistem ini seringkali disebut "Kartu Telan".
Era e-Ticket Kartu Telan ini bertahan hingga sekitar 2007-2008. Sistem ini kemudian sempat tergantikan oleh karcis konvensional seperti sebelumnya. Pada akhirnya mulai ditambahkan alternatif sistem e-Ticket yang dikeluarkan BNK DKI, yaitu JakCard.
Setelah era e-Ticket Kartu Telan dan Karcis berakhir, Transjakarta memasuki era e-Ticket Kartu Bank. Kartu Bank yang resmi pertama kali dapat digunakan adalah Kartu JakCard dari Bank DKI.
Kemudian, memasuki era 2013 terdapat beberapa bank penyedia e-Ticket baru yang dapat digunakan sebagai pembayaran Transjakarta, antara lain Flazz BCA, E-Money Mandiri, BRI Brizzi, BNI Tapcash, dan Bank Mega Megacash.