Kasus Penimbunan Azithromycin di Jakbar, Polisi Periksa 21 Saksi

Kamis, 29 Juli 2021 - 11:47 WIB
loading...
Kasus Penimbunan Azithromycin di Jakbar, Polisi Periksa 21 Saksi
Kapolres Metro Jakarta Barat Ady Wibowo saat penggerebekan gudang obat-obatan terkait COVID-19 di Ruko Peta Barat Indah III Blok C No. 8, Jalan Peta Barat, Kalideres. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat terus menyelidiki kasus dugaan penimbunan obat azithromycin dalam sebuah gudang di Kalideres, Jakarta Barat. Sebanyak 21 saksi telah menjalani pemeriksaan dalam kasus itu.

"Total sudah 21 saksi kita periksa," kata Kanit Kriminal Khusus (Krimsus) Polres Metro Jakarta Barat AKP Fahmi Fiandri dikonfirmasi, Kamis (29/7/2021). (Baca juga; Usai Periksa Saksi dan Ahli, Polisi Akan Tetapkan Tersangka Kasus Penimbunan Obat Covid-19 )

Namun, Fahmi tidak memerinci secara detai identitas puluhan saksi itu. Dia membeberkan, dari puluhan saksi itu terdapat pihak PT Handal Makmur Mulia selaku penyuplai azithromycin ke PT ASA, karyawan PT ASA, dan saksi ahli. (Baca juga; Bongkar Gudang Penimbunan Obat Covid-19, Polisi Sita Ratusan Boks Azithromycin )

Dalam mengusut kasus ini, polisi juga telah berkoordinasi dengan Kejaksaan beberapa waktu lalu. Polisi akan menggelar perkara untuk menetapkan tersangka. Diketahui sebelumnya, Polres Metro Jakarta Barat menggerebek gudang obat-obatan terkait COVID-19 di Ruko Peta Barat Indah III Blok C No. 8, Jalan Peta Barat, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (12/7/2021).

Kapolres Metro Jakarta Barat Ady Wibowo mengatakan, dalam gudang tersebut terdapat ratusan boks obat Azithromycin 500mg yang sangat dibutuhkan oleh pasien positif COVID-19. Polisi kemudian menyita 730 boks azithromycin 500 miligram (mg).

Ady pun menyebut ada upaya dari PT ASA untuk membohongi pihak BPOM saat hendak dimintai keterangan. "Adanya surat dari BPOM tanggal 7 Juli 2021 yang untuk melaksanakan zoom meeting untuk menanyakan apakah ada stok jenis obat Azithromycin 500mg. Tapi disampaikan oleh yang bersangkutan bahwa stok itu belum ada," tuturnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2177 seconds (0.1#10.140)