Ini Kata Kapolres Soal Angka Kematian Pasien Isoman di Jaktim Tinggi

Senin, 26 Juli 2021 - 14:46 WIB
loading...
Ini Kata Kapolres Soal...
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (26/7/2021). Foto: SINDOnews/Okto Rizki Alpino
A A A
JAKARTA - Data LaporCovid-19.org mencatat total 1.214 warga DKI meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. 403 di antaranya berasal dari Jakarta Timur, jumlah tersebut menjadi yang tertinggi di ibu kota.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan mengatakan, jumlah penambahan kasus dan angka kematian pasien Covid-19 tak bisa dijadikan tolak ukurefektifitas PPKM Darurat. Menurutnya, penularan Covid-19 dan angka kematian pasien dipengaruhi berbagai faktor.

"Kalau berbicara tentang hal itu banyak faktornya. Mungkin kalau pemberlakuan PPKM Darurat adalah secara umum, penyekatan ini secara umum," kata Erwin di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (26/7/2021).

Erwin menjelaskan, PPKM Darurat yang berlangsung di Jakarta Timur bertujuan untuk membatasi mobilitas warga demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun hal itu berbeda dengan tingginya angka kematian pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri. Menurutnya, itu dipengaruhi dari ketersediaan ruang perawatan di Rumah Sakit (RS).

"Angka kematian itu terkait erat dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga 5M, kemudian ketersediaan RS. Ketersediaan tenaga kesehatan dan sebagainya, termasuk vaksinasi massal," katanya.

Erwin menuturkan, penyebab utama angka kematian meningkat karena banyak warga yang seharusnya menjalani perawatan di RS lantaran memiliki penyakit penyerta atau komorbid tidak mendapatkan perawatan akibat kehabisan ruangan.

"Kita tidak bisa menilai (PPKM) efektif atau tidak pemberlakuan ini. Nanti kita bisa analisa, dan itu termasuk melibatkan instansi lain. Termasuk kesehatan, pemerintah daerah, TNI-Polri dan sebagainya," tuturnya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2406 seconds (0.1#10.140)