Wujud Ketakwaan dan Kepedulian Sosial saat Pandemi, LDII DKI Tebar Ribuan Hewan Kurban
loading...
A
A
A
Melihat kondisi PPKM dan arahan Ketua Umum DPP LDII, kata Teddy, pihaknya juga meniadakan tebar kurban, “Biasanya ada ratusan motor yang membagikan daging kurban hingga pelosok-pelosok di Jakarta dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Gantinya, para petugas mengantar daging ke rumah-rumah tanpa berkumpul di DPP LDII, dan meniadakan kupon agar tak menimbulkan antrean,” bebernya.
Selain itu, DPP LDII juga memotongkan hewan kurban dari para tokoh masyarakat dan agama, yang kemudian dibagikan kepada masyarakat. Bahkan, ada anggota DPR RI yang mengirimkan sapi ke DPP LDII, yang kemudian disembelih dan dibagikan kepada warga di sekitar kantor DPP LDII.
“Kurban dengan wawasan lingkungan ini penting. Kami tetap memperhatikan kondisi namun tak meninggalkan esensi berkurban, yakni ketakwaan kepada Allah dan berbagi,” ucapnya.
Kepedulian itu juga dalam bentuk membagikan daging kurban kepada warga yang menjalani isolasi mandiri. Seperti yang dilakukan warga LDII di Semarang, Surabaya, Pontianak dan berbagai daerah lainnya.
Kurban Ramah Lingkungan
Pada kesempatan terpisah, Ketua DPP LDII Sudarsono mengatakan, LDII pada tahun 2021 menerapkan Pengelolaan Qurban Peduli Lingkungan (PQPL). Menurut Sudarsono, PQPL dilaksanakan dalam tiga sisi.
Sisi pertama, adalah penerapan protokol kesehatan terutama karena kondisi darurat, akibat peningkatan kasus positif Covid-19 yang luar biasa, “Maka pengelolaan Qurban tahun 1442 H harus betul-betul memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Sudarsono yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB).
Sisi kedua, menitikberatkan pada ekonomi. Dalam pandangannya, kondisi lingkungan yang masih dalam situasi pandemi mempunyai dampak ekonomi yang berat bagi sebagian masyarakat.
“Dengan demikian pengelolaan kurban tahun 1442 H harus betul-betul dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, yang secara ekonomi terdampak oleh pandemi Covid-19,” paparnya. Pembagian daging kurban dapat meringankan beban ekonomi warga yang daya belinya menurun.
Terakhir, sisi lingkungan hidup. Menurutnya, pengelolaan kurban dengan mengedepankan meminimalkan pencemaran lingkungan. “Penyembelihan dikelola sedemikian rupa sehingga tidak sampai mencemari lingkungan akibat darah, isi perut dan kotoran hewan kurban,” tutupnya.