Begini Suasana Pemeriksaan STRP di Stasiun Bogor

Senin, 12 Juli 2021 - 08:43 WIB
loading...
Begini Suasana Pemeriksaan STRP di Stasiun Bogor
Hari pertama pemeriksaan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) untuk pekerja kritikal dan esensial di Stasiun Bogor terpantau cukup lengang. MPI/Putra Ramadhani Astyawan
A A A
BOGOR - Hari pertama pemeriksaan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) untuk pekerja kritikal dan esensial di Stasiun Bogor terpantau cukup lengang. Banyak calon penumpang yang tidak bisa naik KRL Commuter Line karena tidak bisa menunjukan STRP kepada petugas.

Pantauan MNC Portal, satu per satu calon penumpang KRL Commuter Line yang hendak masuk ke Stasiun Bogor diperiksa petugas. Calon penumpang harus menunjukan STRP atau keterangan kerja dari tempat mereka bekerja di sektor kritikal atau esensial.

Sedangkan, bagi yang tidak bisa menunjukan identitas tersebut tidak diperkenankan masuk ke dalam stasiun. Alhasil, kondisi itu membuat suasana di Stasiun Bogor nampak lengang jauh apabila dibandingkan dengan awal pekan sebelumnya.

Meski begitu, tak sedikit calon penumpang yang merasa kecewa karena tidak bisa menggunakan KRL. Salah satunya dirasakan oleh Ayu, yang hendak ke stasiun kereta api jarak jauh menuju Yogyakarta. (Baca juga; Stasiun Bekasi Siapkan 4 Petugas Verifikasi STRP, Pagi Ini Kondusif )

"Saya mau ke Yogya, kan dari Gambir tapi di sini ga bisa naik karena harus punya surat keterangan kerja itu. Saya memang gak tahu ada aturan itu (STRP), setahu saya surat vaksin atau antigen aja. Ya jadi naik bus aja ini," kata Ayu di lokasi, Senin (12/7/2021).

Sementara itu, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan bahwa pemeriksaan STRP bagi pekerja kritikal dan esesnsial ini diberlakukan di semua stasiun KRL selama masa PPKM Darurat. (Baca juga; Pemprov DKI Jakarta: Perusahaan Tidak Memiliki NIB, Permohonan STRP Ditolak )

"Kami lakukan pemeriksaan surat-surat sesuai dengan surat edaran dari Kemenhub Nomor 50 dimana pengguna jasa Commuter Line harus bisa menunjukan salah satu STRP atau surat keterangan dari tempat bekerja mereka dari perusahan, instansi atau Pemda setempat mulai hari ini," ucap Anne.

Pemeriksaan tersebur dilakukan di semua stasiun selama jam operasional KRL Commuter Line. Dari hasil pemantauan sementara sampai pukul 07.00 WIB tadi, jumlah penumpang KRL hanya 23.000 yang berarti jauh menurun dibanding pekan sebelumnya.

"Artinya memang penurunannya hampir 50%. Dibandingkan PPKM sebelumnya jauh lebih menurun lagi. Jadi kita lihat tujuannya memang mengurangi mobilitas dan mengutamakan mereka yang harus keluar rumah yang diijinkan yakni perusahan yang bergerak di sektor kritikal dan esensial," tutupnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2039 seconds (0.1#10.140)