Curhat Dirut RSUD Cibinong Klaim Penanganan Covid Rp40 Miliar Belum Dibayar Kemenkes
loading...
A
A
A
BOGOR - Dirut RSUD Cibinong Wahyu Eko Widiharso mengeluh klaim penanganan Covid-19 sebesar Rp40 miliar belum dibayar Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) sejak 2020. Hal itu jelas memengaruhi penanganan pasien Corona.
"Angkanya Rp40 miliar. Di Kemenkesnya belum dibayar-bayar," ujar Wahyu, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Viral, Pasien RSUD Cibinong Bogor Membeludak Hingga ke Halaman
Padahal, pihaknya sudah memenuhi segala persyaratan administrasi untuk pengajuan klaim dan mendapat verifikasi dari BPJS Kesehatan. Namun, klaim penanganan Covid-19 belum juga dibayar. "Kenapa enggak membayarin, alasan aja terus. Apa gimana, saya juga tidak tahu," katanya.
Kondisi ini memengaruhi perfoma dalam penanganan pasien Covid-19. Operasional rumah sakit tidak bisa mengandalkan ketersediaan obat dan fasilitas dari pemerintah karena RSUD Cibinong juga mempunyai mitra kerja atau vendor-vendor.
Baca juga: Covid-19 Melonjak, RSUD Cibinong Bogor Dirikan Tenda Darurat
"Contohnya saat ini kita kerja sama dengan dua mitra untuk penyediaan oksigen. Tapi satu mitra akhirnya mengundurkan diri lantaran kita masih berutang, padahal ketersediaan oksigen sangat kritis saat ini untuk penanganan Covid-19," ujar Wahyu.
Sedangkan, untuk klaim di tahun 2021 masih dalam proses verifikasi sehingga belum diketahui secara pasti nominal klaim penanganan Covid-19. "Yang 2021 baru terklaim sedikit karena baru selesai kemarin. Itu masih dikoreksi sama BPJS dulu, setelah di-ACC baru nanti keluar nominalnya berapa. Baru minggu kemarin selesai, itu sekitar 1.300 klaim," jelasnya.
Lihat Juga: Pengembalian Uang Pembebasan Lahan RSUD Tigaraksa, Ini 3 Hal Positif bagi Pemkab Tangerang
"Angkanya Rp40 miliar. Di Kemenkesnya belum dibayar-bayar," ujar Wahyu, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Viral, Pasien RSUD Cibinong Bogor Membeludak Hingga ke Halaman
Padahal, pihaknya sudah memenuhi segala persyaratan administrasi untuk pengajuan klaim dan mendapat verifikasi dari BPJS Kesehatan. Namun, klaim penanganan Covid-19 belum juga dibayar. "Kenapa enggak membayarin, alasan aja terus. Apa gimana, saya juga tidak tahu," katanya.
Kondisi ini memengaruhi perfoma dalam penanganan pasien Covid-19. Operasional rumah sakit tidak bisa mengandalkan ketersediaan obat dan fasilitas dari pemerintah karena RSUD Cibinong juga mempunyai mitra kerja atau vendor-vendor.
Baca juga: Covid-19 Melonjak, RSUD Cibinong Bogor Dirikan Tenda Darurat
"Contohnya saat ini kita kerja sama dengan dua mitra untuk penyediaan oksigen. Tapi satu mitra akhirnya mengundurkan diri lantaran kita masih berutang, padahal ketersediaan oksigen sangat kritis saat ini untuk penanganan Covid-19," ujar Wahyu.
Sedangkan, untuk klaim di tahun 2021 masih dalam proses verifikasi sehingga belum diketahui secara pasti nominal klaim penanganan Covid-19. "Yang 2021 baru terklaim sedikit karena baru selesai kemarin. Itu masih dikoreksi sama BPJS dulu, setelah di-ACC baru nanti keluar nominalnya berapa. Baru minggu kemarin selesai, itu sekitar 1.300 klaim," jelasnya.
Lihat Juga: Pengembalian Uang Pembebasan Lahan RSUD Tigaraksa, Ini 3 Hal Positif bagi Pemkab Tangerang
(jon)