Sejak Awal Pandemi, 61 Awak Bus Sekolah Terpapar COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejak munculnya pandemi COVID-19 di tanah air, pemerintah menjadikan Bus Antar Jemput Sekolah untuk evakuasi para pasien COVID-19 menuju Wisma Atlet maupun rumah sakit rujukan. Tugas antar jemput pasien COVID-19, membuat para awak pramudi bus menjadi rawan terpapar COVID-19.
Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ali Murthado mengatakan, sudah ada puluhan awak yang turut terpapar COVID-19. “Total sudah 61 yang terpapar dan 1 meninggal dunia pas awal awal pandemi,” ungkapnya, saat dikonfirmasi, Kamis (24/6/2021). (Baca juga; Sehari 180 Jenazah Pasien COVID-19 Dimakamkan di TPU Rorotan, Anies Ingatkan Warga Jaga Kesehatan )
Ali menerangkan, sejak awal pandemi sekitar 24 orang awak bus terpapar COVID-19. Sementara peningkatan signifikan terjadi saat awal 2021 karena semakin banyak awak bus terkonfirmasi COVID-19. “Memasuki Januari 2021, satu bulan saja ada 25. Jadi total 49 dan sekarang sudah 61,” terangnya. (Baca juga; Permintaan Peti Mati di Jakarta Meningkat di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 )
Adapun saat ini, UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah memiliki kekuatan sebanyak 90 orang dari sebelumnya hanya 54 orang. Penambahan seiring peningkatan jumlah kasus COVID-19. “Jadi mereka ini siaga selama 24 jam untuk permintaan evakuasi pasien ke RS rujukan,” pungkasnya.
Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ali Murthado mengatakan, sudah ada puluhan awak yang turut terpapar COVID-19. “Total sudah 61 yang terpapar dan 1 meninggal dunia pas awal awal pandemi,” ungkapnya, saat dikonfirmasi, Kamis (24/6/2021). (Baca juga; Sehari 180 Jenazah Pasien COVID-19 Dimakamkan di TPU Rorotan, Anies Ingatkan Warga Jaga Kesehatan )
Ali menerangkan, sejak awal pandemi sekitar 24 orang awak bus terpapar COVID-19. Sementara peningkatan signifikan terjadi saat awal 2021 karena semakin banyak awak bus terkonfirmasi COVID-19. “Memasuki Januari 2021, satu bulan saja ada 25. Jadi total 49 dan sekarang sudah 61,” terangnya. (Baca juga; Permintaan Peti Mati di Jakarta Meningkat di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 )
Adapun saat ini, UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah memiliki kekuatan sebanyak 90 orang dari sebelumnya hanya 54 orang. Penambahan seiring peningkatan jumlah kasus COVID-19. “Jadi mereka ini siaga selama 24 jam untuk permintaan evakuasi pasien ke RS rujukan,” pungkasnya.
(wib)