Waspada! Jurnalis Okezone Nyaris Menjadi Korban Penipuan Modus Salah Transfer Pembayaran PBB

Minggu, 20 Juni 2021 - 00:03 WIB
loading...
Waspada! Jurnalis Okezone...
Wakil Pemimpin Redaksi (Wapimred) Okezone, Santi Siera nyaris menjadi korban penipuan dengan modus salah transfer pembayaran PBB.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Masyarakat diharapkan hati-hati dengan munculnya modus baru kasus penipuan berkedok salah transfer pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) melalui salah satu platform aplikasi perdagangan elektronik.

Hal itu sebagaimana yang hampir dialami oleh Wakil Pemimpin Redaksi (Wapimred) Okezone, Santi Siera. Beruntungnya dia belum menjadi korban dugaan penipuan dari seorang pria dan perempuan yang mendatangi langsung rumahnya dengan menggunakan kendaraan mewah.

"Dia ninggalin surat kertas ini katanya dia bilang saya tuh bayar pajak invoice Tokop**** pajak PBB dia transfer salah transfer bayar pajak PBB ke nomor suami saya nilainya Rp70 juta minta tolong supaya ditransfer balik," kata Santi saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Sabtu (19/6/2021).

Santi menceritakan, Sabtu sore ada dua orang datang ke rumahnya dan bertemu dengan tukang kebunnya. Pria tersebut menanyakan identitas yang dimaksud suami dari Santi. Padahal, rumahnya itu terdapat di klaster yang berisikan hanya empat rumah.

Namun, Santi mengaku orang tersebut mengetahui nama panggilan dan lengkap dari suaminya tersebut saat menanyakan ke tukang kebunnya.

"Dia memaksa minta ketemu tapi saya dan keluarga tidak mau temuin. Dan mereka akhirnya pergi setelah ngobrol lama sama tukang kebun saya. Beruntungnya peliharaan anjing saya terus mengonggong karena melihat orang baru jadi mereka tak berani masuk ke dalam. Mereka hanya di luar pagar rumah," ujar Santi.

Setelah meninggalkan rumah, kata Santi, dua orang itu meninggalkan sepucuk surat invoice beserta dengan nomor handphone dari pria tersebut. "Dia pede banget loh. Saya sampai hah Rp70 juta salah transfer, ini dia tinggalin nomor HP katanya suruh telepon," ucap Santi.

Sempat merasa percaya tak percaya, akhirnya Santi menelepon kakak iparnya untuk memastikan apakah suaminya memiliki tanggungan objek pajak. Dari hasil pembicaraannya, terkait hal itu sang suami biasanya diurus melalui kantor untuk pembayaran perpajakan. Mengingat, suaminya merupakan seorang yang memiliki usaha.

Santi menambahkan, apabila orang tadi salah transfer apalagi melalui aplikasi perdagangan elektronik ternama, seharusnya dia mengurusnya ke platform tersebut atau Kantor Pajak.

"Lagian kalau salah transfer ngapain minta ke suami saya dibalikin orang dia transfer ke Tokop**** minta, dia tunjukan bukti-bukti dong dia salah transfer. Atau dia ke kantor pajak," kata Santi.

Santi mengakui, dugaan penipuan semakin menguat setelah kakak iparnya menyebut, jika memang benar invoice pembayaran objek pajak tersebut tertera alamat lengkap. Namun, di kertas tadi tidak ditemukan secara jelas.

"Kakak ipar ku bilang masuk ke Tokop**** terus mau bayar invoice masukin nomor objek pajak nomor yang Anda masukan tidak terdaftar. Parah kok dia bisa tahu rumahnya disini," ujar Santi.

Setelah kejadian itu, Santi menyatakan bakal memeriksa kamera pemantau atau CCTV di lokasi sekitar rumahnya untuk mengetahui identitas dari terduga pelaku tersebut.
(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2019 seconds (0.1#10.140)