Kronologi Toko Kue Bogor Dapat Order Fiktif Rp4 Juta ke Markas Kodim Depok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Suami pemilik Toko Kue Rafita's Cake, Sasetyo Edi Purnomo bersama sang istri didampingi Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok mendatangi Polres Metro Depok. Kedatangan mereka bertujuan membuat laporan tindak pidana penipuan order kue fiktif sebanyak dua buah senilai Rp4 juta yang diminta dikirim ke Markas Kodim Depok.
Sasetyo menjelaskan kronologi berawal pada Jumat (31/8/2024), admin dari toko kue menerima order untuk pemesanan dua buah kue ulang tahun, kemudian pada saat diminta down payment (DP), terduga pelaku oknum TNI gadungan mengatasnamakan Serda Vega Wibowo ini tidak mau. Tapi, berjanji akan menyelesaikan pembayarannya di kantor Kodim.
"Beliau ini mengatasnamakan Serda Vega Wibowo, kemudian dalam perjalanan kami janjikan untuk bisa diantarkan hari Sabtu (1/9/2024) sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam perjalanan dari Bogor sampai ke Kodim Depok, pelaku meminta titipan ginseng dan miras, Joni walker, Vodka dan Wiskhi senilai Rp18 juta," kata Sasetyo kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Rabu (4/9/2024).
"Saya diminta untuk transfer DP ke nomor telepon yang pelaku disebutkan, ternyata dalam perjalanan itu orang yang mengaku Serda Vega Wibowo itu hanya pesanannya dan DP-nya saja, tidak pernah mempertanyakan tentang kue pesanannya. Artinya dari situ sudah jelas bahwa yang dikejar oleh pelaku hanya transferan DP saja. Dan bisa dipastikan bahwa itu adalah penipuan," tambahnya.
Sasetyo menyebut saat sampai di Kodim Depok, bertemu dengan perwira piket dan menanyakan sosok Serda Vega Wibowo. Namun, nama tersebut tidak ada.
"Ternyata dari piket pun mengkonfirmasi ada korban lain dan kuenya sudah ada di situ, jadi selain saya sudah ada korban penipuan sebelumnya," ucapnya.
Sasetyo mengatakan bahwa order kue fiktif itu langsung ke whatsapp toko dan terduga pelaku mengaku sebagai anggota TNI dari Kodim 0508/Depok.
"Order by WA.Yang meyakin menerima order karena mengaku sebagai Anggota TNI dari Kodim 0508 Depok," ujarnya.
Sasetyo membeberkan bahwa terduga pelaku mengelak dengan alasan tidak bisa mengeluarkan uang dua kali transaksi saat dimintai DP oleh istrinya. Ia mencurigai ini modus penipuan saat terduga pelaku menitip pesanan miras.
"Istri saya sempat meminta DP, tapi beliau tidak mau memberikan dengan alasan logistik kodim 0508 Depok hanya bisa mengeluarkan cash dalam satu waktu bersamaan sekaligus dengan pelunasannya tidak bisa mengeluarkan 2 kali, DP dan pelunasan. Kecurigaan saya mulai timbul pada saat ybs ini meminta ada titipan lain, yaitu ginseng dan miras, joni walker, vodka dan Wishki. Untuk pesta ulang tahun dandim, jadi ini tanda tanya buat saya, enggak mungkin ada pesta ultah dandim diantarkan miras di kantor. Nah kecurigaan sudah mulai dari situ," ungkapnya.
Sasetyo menjelaskan kronologi berawal pada Jumat (31/8/2024), admin dari toko kue menerima order untuk pemesanan dua buah kue ulang tahun, kemudian pada saat diminta down payment (DP), terduga pelaku oknum TNI gadungan mengatasnamakan Serda Vega Wibowo ini tidak mau. Tapi, berjanji akan menyelesaikan pembayarannya di kantor Kodim.
"Beliau ini mengatasnamakan Serda Vega Wibowo, kemudian dalam perjalanan kami janjikan untuk bisa diantarkan hari Sabtu (1/9/2024) sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam perjalanan dari Bogor sampai ke Kodim Depok, pelaku meminta titipan ginseng dan miras, Joni walker, Vodka dan Wiskhi senilai Rp18 juta," kata Sasetyo kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Rabu (4/9/2024).
"Saya diminta untuk transfer DP ke nomor telepon yang pelaku disebutkan, ternyata dalam perjalanan itu orang yang mengaku Serda Vega Wibowo itu hanya pesanannya dan DP-nya saja, tidak pernah mempertanyakan tentang kue pesanannya. Artinya dari situ sudah jelas bahwa yang dikejar oleh pelaku hanya transferan DP saja. Dan bisa dipastikan bahwa itu adalah penipuan," tambahnya.
Sasetyo menyebut saat sampai di Kodim Depok, bertemu dengan perwira piket dan menanyakan sosok Serda Vega Wibowo. Namun, nama tersebut tidak ada.
"Ternyata dari piket pun mengkonfirmasi ada korban lain dan kuenya sudah ada di situ, jadi selain saya sudah ada korban penipuan sebelumnya," ucapnya.
Sasetyo mengatakan bahwa order kue fiktif itu langsung ke whatsapp toko dan terduga pelaku mengaku sebagai anggota TNI dari Kodim 0508/Depok.
"Order by WA.Yang meyakin menerima order karena mengaku sebagai Anggota TNI dari Kodim 0508 Depok," ujarnya.
Sasetyo membeberkan bahwa terduga pelaku mengelak dengan alasan tidak bisa mengeluarkan uang dua kali transaksi saat dimintai DP oleh istrinya. Ia mencurigai ini modus penipuan saat terduga pelaku menitip pesanan miras.
"Istri saya sempat meminta DP, tapi beliau tidak mau memberikan dengan alasan logistik kodim 0508 Depok hanya bisa mengeluarkan cash dalam satu waktu bersamaan sekaligus dengan pelunasannya tidak bisa mengeluarkan 2 kali, DP dan pelunasan. Kecurigaan saya mulai timbul pada saat ybs ini meminta ada titipan lain, yaitu ginseng dan miras, joni walker, vodka dan Wishki. Untuk pesta ulang tahun dandim, jadi ini tanda tanya buat saya, enggak mungkin ada pesta ultah dandim diantarkan miras di kantor. Nah kecurigaan sudah mulai dari situ," ungkapnya.
(abd)