Fakta Sebenarnya Pasien Lesehan Antre di RSDC Wisma Atlet Kemayoran

Selasa, 15 Juni 2021 - 17:20 WIB
loading...
Fakta Sebenarnya Pasien Lesehan Antre di RSDC Wisma Atlet Kemayoran
Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Letkol TNI M Arifin memberikan keterangan soal membeludaknya pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/6/2021). Foto: MPI/Muhammad Refi Sandi
A A A
JAKARTA - Video viral memperlihatkan antrean pasien lesehan mengantre di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Mereka antre menunggu kamar isolasi.

Ternyata video yang ramai di media sosial tersebut faktanya memang seperti itu. Koordinator lapangan sekaligus Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Letkol TNI M Arifin mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin (14/6/2021) pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Beredar Video, Antrean Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet

"Ramainya malam. Tower 4. Bukan OTG, OTG Tower 5. Mulai seminggu terakhir kan memang naik 300, 400, 500, 661 pernah, 500 kembali, pokoknya di atas 300 sampai hari ini juga. Makanya ada video ramai memang faktanya seperti itu," ujar Arifin, Selasa (15/6/2021).

Antrean pasien mencapai ratusan orang. Sebab, pasien harus melakukan pendaftaran sebelum mendapat kamar isolasi. "Yang bergejala harus ditanya, dicek, ditensi. Kalau tanpa gejala cepat, yang bergejala kan harus dipastikan dia tidak ada keluhan sesak nafas. Proses mendapatkan kamar dan orang yang masuk itu banyak. Jadi antrelah," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Corona Meningkat, Pemerintah Tambah Ratusan Tempat Tidur di Wisma Atlet

Menurut Arifin, lonjakan pasien Covid-19 di Wisma Atlet didominasi warga Jakarta. Dia berharap ada pengetatan di Ibu Kota untuk menekan kasus aktif tersebut.

"Yang ngirim dari Puskesmas kita sendiri kok, yang di Cipayung saja masih akan dikirim nanti 30 dia akan kirim lagi. Padahal, sudah berapa ratus dari awal klaster kunjung mengunjung Lebaran masih berlangsung, bahkan di kelurahan-kelurahan sebelahnya ikut tertular, Ciracas, Bambu Apus. Pengendaliannya harus mulai dari sekarang. Jalan harusnya sepi, jangan macet seperti ini berarti kan mobilisasi orang tidak dikendalikan," ujar Arifin.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1895 seconds (0.1#10.140)