Kisah Preman Paling Ditakuti di Jakarta dan Dua Jagoan Penguasa Pelabuhan Tanjung Priok

Minggu, 13 Juni 2021 - 05:30 WIB
loading...
A A A
Puncak kedamaian ditandai dengan diangkatnya Lagoa menjadi menantu oleh Haji Tjitra bin Kidang sebagai wujud perdamaian dan persaudaraan antara etnis Banten dan Bugis-Makassar di Tanjung Priok.

Pelabuhan Tanjung Priok sebagai daerah dengan penuh kekerasan terus berlanjut sepeninggal mereka berdua, bahkan meluas hingga ke luar daerah pelabuhan. Hingga di pertengahan tahun 60-an terjadi konflik besar yang memakan banyak korban jiwa antar beberapa etnis penguasa daerah kekerasan di Tanjung Priok.

Bahkan sampai harus melibatkan pejabat tinggi militer yang juga tokoh masyarakat Bugis saat itu, Brigjend. TNI Andi Muhammad Jusuf Amir dan Kol TNI Ahmad Daeng Setoedjoe untuk mendamaikan. Sampai kini, Tanjung Priok masih dikenal sebagai "daerah keras" meski tidak lagi sekeras dulu.
(thm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1975 seconds (0.1#10.140)