Pak Anies, Kan Ada Velodrome Kenapa Jalan Raya Jadi Lintasan Road Bike?

Minggu, 06 Juni 2021 - 11:55 WIB
loading...
Pak Anies, Kan Ada Velodrome Kenapa Jalan Raya Jadi Lintasan Road Bike?
Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Warganet mempersoalkan jalan raya di Jakarta yang dijadikan lintasan road bike , sementara ada Jakarta International Velodrome , Rawamangun yang memang diperuntukkan bagi pesepeda road bike.

Menurut netizen, Velodrome adalah solusi lintasan pesepeda road bike yang jelas dimiliki Pemprov DKI. "Jalan raya dibuat khusus utk transportasi, bukan utk hobby atau olah raga. Makanya diberi batas kecepatan & aturan2. Mobil/motor yg mau olahraga balap yah di sirkut bukan di jalan. Kenapa roadbike mau olahraga di jalan? Silakan ke sirkuit atau velodrome kl mau olahraga," ujar akun Twitter @Hendrik_cng dikutip Minggu (6/6/2021).
Baca juga: Besok Uji Coba Lintasan Road Bike di Sudirman-Thamrin

Akun lainnya @GugiPakdhe menilai road bike memang dirancang untuk kecepatan tinggi yang tidak mungkin bisa masuk jalur sepeda yang telah disiapkan. Dia menyarankan pesepeda road bike menggunakan fasilitas Velodrome.

"Roadbike dirancang untuk kecepatan tinggi, kemudian dipaksa masuk jalur sepeda. Pastinya ditolak karena gak akan bisa ngebut. Hambok ngebut di velodrome, koyo wong susah wae," katanya.

Mau tahu tentang Jakarta International Velodrome? Velodrome, Rawamangun dibangun tahun 1973 sebagai velodrome luar ruangan berstandar nasional. Sebuah venue yang dibangun untuk mengakomodasi olahraga balap sepeda. Bangunan ini kemudian dihancurkan untuk dibangun kembali pada tahun 2016 hingga 2018 menjadi venue olahraga berstandar internasional dengan fasilitas penunjang yang jauh lebih baik.

Diresmikan ulang sebagai Jakarta International Velodrome, gelanggang sepeda yang modern ini digunakan dalam mendukung pesta olahraga Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia. Memiliki luas lahan 9,5 hektare. Dengan total panjang lintasan balap sepeda 250 meter. Berkapasitas penonton 3.500 kursi untuk perlombaan balap sepeda dan dapat ditambah hingga 8.500 kursi untuk pertunjukan seni dan konser.

Memiliki rancang bangun dan arsitektur yang sangat menakjubkan. Velodrome Rawamangun diakui sebagai velodrome terbaik di dunia.
Baca juga: Polisi Tebalkan Personel Selama Uji Coba Lintasan Road Bike

Namun, sejak perhelatan Asian Games, arena balap Velodrome tak kunjung digunakan. Berdasarkan catatan, sejak berakhirnya Asian Games dan Asian Para Games 2018 lalu, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku Badan Usaha yang ditunjuk membangun tidak bisa mengelola Velodrome lantaran belum ada kejelasan dari Pemprov DKI mengenai status asetnya.

Dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No 14 Tahun 2016, PT Jakpro hanya ditugaskan membangun Velodrome bukan untuk mengelola. Dengan ketidakpastian tersebut, PT Jakpro sulit mengoptimalkan Velodrome karena tidak adanya dasar hukum.

Diketahui, Pemprov DKI saat ini tengah menyusun regulasi lintasan pesepeda di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca setelah melakukan uji coba setiap Minggu pagi. Sambil menunggu regulasi tersebut, Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan akan kembali mengujicobakan lintasan road bike di Jalan Sudirman-Thamrin.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2463 seconds (0.1#10.140)