Pegiat Medsos Sebut Cafe di Pekayon Diduga Langgar Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salah satu pegiat media sosial (Medsos) Adam Deni Gearaka menduga salah satu cafe yang terletak di Jalan Raya Pekayon, Kota Bekasi Jawa Barat kebal terhadap hukum protokol kesehatan (Prokes) . Adapun cafe yang diduga itu bernama Omma Restaurant.
Melalui akun instagram pribadinya @adngrk, Deni mengunggah serangkaian bukti jelas bahwasanya tempat tersebut melakukan pelanggaran prokes. Alasan dia mengatakan bahwasanya Omma Restaurant kebal hukum menyusul dengan dipasanginya garis polisi di tiga tempat sekitaran Galaxy Park Bekasi lantaran diduga melanggar prokes. Menurut dia, tiga tempat itu dipasangi garis polisi dalam kurun dua hari berturut-turut (28-29 Mei).
Padahal di hari Jumat (28/5/2021) ada sebuah acara musik bertajuk Funk in Friday yang digelar di Omma Restaurant. "Omma Restaurant kebal sidak? Hmm, mari kita suarakan. Sudah banyak masyarakat Kota Bekasi yang melaporkan hal ini ke saya via DM," ungkap Deni dalam keterangan instagramnya, Minggu (6/6/2021).
Tak tanggung-tanggung, dia pun menyantumkan beberapa cuplikan video jalannya acara. Dari video itu, terlihat tak ada satupun pengunjung yang menggunakan masker, mereka sibuk berjoget mengikuti alunan music. "Saya sudah mendapatkan semua bukti-bukti yang terdiri dari foto, rekaman suara dan juga rekaman video dari Omma Restaurant yang secara kasat mata sangatlah melanggar Prokes," tutur Deni.
Deni menjelaskan, dugaan Omma Restaurant kebal hukum karena tempat tersebut dimiliki oleh salah satu anggota keluarga dari Wali Kota Bekasi. Menurutnya, jika memang alasan itu terbukti benar, maka tindakan tersebut tak adil. "Apa karena tempat ini dimiliki oleh satu anggota keluarga dari Wali Kota Bekasi yang sedang menjabat saat ini? Menurut saya ini sangat tidak adil! Satu tempat disidak, sidak semua! Satu tempat disegel, segel semua!" jelasnya.
MNC Portal Indonesia memiliki beberapa bukti cuplikan video adanya pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh Omma Restaurant. Di video tersebut, terlihat para remaja tengah asing berjoget tanpa adanya masker yang melekat. Satu set lengkap peralatan Disc Jockey (DJ) seperti mixer, midi controller, serta speaker terpasang di sana. Dua orang DJ berjenis kelamin laki-laki dan perempuan terlihat saling bergantian menuntun jalannya musik.
Melalui akun instagram pribadinya @adngrk, Deni mengunggah serangkaian bukti jelas bahwasanya tempat tersebut melakukan pelanggaran prokes. Alasan dia mengatakan bahwasanya Omma Restaurant kebal hukum menyusul dengan dipasanginya garis polisi di tiga tempat sekitaran Galaxy Park Bekasi lantaran diduga melanggar prokes. Menurut dia, tiga tempat itu dipasangi garis polisi dalam kurun dua hari berturut-turut (28-29 Mei).
Padahal di hari Jumat (28/5/2021) ada sebuah acara musik bertajuk Funk in Friday yang digelar di Omma Restaurant. "Omma Restaurant kebal sidak? Hmm, mari kita suarakan. Sudah banyak masyarakat Kota Bekasi yang melaporkan hal ini ke saya via DM," ungkap Deni dalam keterangan instagramnya, Minggu (6/6/2021).
Tak tanggung-tanggung, dia pun menyantumkan beberapa cuplikan video jalannya acara. Dari video itu, terlihat tak ada satupun pengunjung yang menggunakan masker, mereka sibuk berjoget mengikuti alunan music. "Saya sudah mendapatkan semua bukti-bukti yang terdiri dari foto, rekaman suara dan juga rekaman video dari Omma Restaurant yang secara kasat mata sangatlah melanggar Prokes," tutur Deni.
Deni menjelaskan, dugaan Omma Restaurant kebal hukum karena tempat tersebut dimiliki oleh salah satu anggota keluarga dari Wali Kota Bekasi. Menurutnya, jika memang alasan itu terbukti benar, maka tindakan tersebut tak adil. "Apa karena tempat ini dimiliki oleh satu anggota keluarga dari Wali Kota Bekasi yang sedang menjabat saat ini? Menurut saya ini sangat tidak adil! Satu tempat disidak, sidak semua! Satu tempat disegel, segel semua!" jelasnya.
MNC Portal Indonesia memiliki beberapa bukti cuplikan video adanya pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh Omma Restaurant. Di video tersebut, terlihat para remaja tengah asing berjoget tanpa adanya masker yang melekat. Satu set lengkap peralatan Disc Jockey (DJ) seperti mixer, midi controller, serta speaker terpasang di sana. Dua orang DJ berjenis kelamin laki-laki dan perempuan terlihat saling bergantian menuntun jalannya musik.
(cip)