Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Warga Sunter Agung Berbagi Cara Membuat Eco Enzyme
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kelurahan Sunter Agung berkolaborasi dengan PKK dan Komunitas Eco Enzyme Nusantara Jakarta Utara, menggelar kegiatan pengenalan sekaligus pembuatan eco enzyme.
Lurah Sunter Agung Danang Wijanarko mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan memperkenalkan masyarakat akan menjaga lingkungan.
"Jadi kegiatan ini untuk meminimalisir sampah yang utamanya adalah sampah rumah tangga yang dikumpulkan dan diolah, sehingga menjadi eco enzyme," ujar Danang di kantornya Sabtu (5/5/2021).
Pengenalan dan pembuatan Enzyme ini sebagai sarat untuk mengimbangi lapisan ozon yang berlubang, termasuk permasalahan sampah di lingkungan masyarakat.
Di lokasi yang sama, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara, Achmad Hariyadi, menuturkan, dengan adanya eco enzyme yang bisa disemprotkan dan dituangkan, dapat meningkatkan kualitas air dan udara.
"Dinas LH melakukan rangkaian kegiatan penyemprotan eko enzim dalam rangka meningkatkan kualitas udara. Selain meningkatkan kualitas udara juga meningkatkan kualitas air," kata Achmad.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, kita sudah mulai memperhatikan sampah organik ini tidak kita buang, tapi kita manfaatkan baik itu eco enzyme dan lain sebagainya," sambungnya.
Sementara itu, Relawan Komunitas Eco Enzyme Jakarta Utara, Scolastica Kartini, menjelaskan, bahan pembuatan eco enzyme sangatlah mudah. Hanya memerlukan gula merah, sampah organik dari sayuran atau buah-buahan dan air bersih.
"Cara pembuatannya dengan menyampurkan bahan tersebut dengan perbandingan gula 1 bahan organik 3 dan air bersih 10 lalu di campur semua dan difermentasi selama tiga bulan," kata Scolastica.
Setelah tiga bulan, untuk mengetahui apakah enzyme ini layak, dapat diketahui melalui dua indikator. Pertama, dengan cara mencium aromanya. Kalau wanginya seperti tape berarti fermentasi berjalan baik. Kedua, bisa dilakukan tes indikator menggunakan Ph Meter dengan nilai di bawah empat. "Jika di atas empat kita balik lagi fermentasi selama sebulan," ucapnya.
Selain untuk memperbaiki kualitas air dan udara, eco enzyme juga dapat berguna untuk mengobati luka luar, seperti gatal-gatal, luka bakar, ataupun penyakit kulit.
"Untuk kesehatan ini ditaruh sebagai P3K sangat cocok. Luka potong dan iris bisa pakai ini langsung cepat luka kering dan tidak menimbulkan luka," pungkasnya.
Lurah Sunter Agung Danang Wijanarko mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan memperkenalkan masyarakat akan menjaga lingkungan.
"Jadi kegiatan ini untuk meminimalisir sampah yang utamanya adalah sampah rumah tangga yang dikumpulkan dan diolah, sehingga menjadi eco enzyme," ujar Danang di kantornya Sabtu (5/5/2021).
Pengenalan dan pembuatan Enzyme ini sebagai sarat untuk mengimbangi lapisan ozon yang berlubang, termasuk permasalahan sampah di lingkungan masyarakat.
Di lokasi yang sama, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara, Achmad Hariyadi, menuturkan, dengan adanya eco enzyme yang bisa disemprotkan dan dituangkan, dapat meningkatkan kualitas air dan udara.
"Dinas LH melakukan rangkaian kegiatan penyemprotan eko enzim dalam rangka meningkatkan kualitas udara. Selain meningkatkan kualitas udara juga meningkatkan kualitas air," kata Achmad.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, kita sudah mulai memperhatikan sampah organik ini tidak kita buang, tapi kita manfaatkan baik itu eco enzyme dan lain sebagainya," sambungnya.
Sementara itu, Relawan Komunitas Eco Enzyme Jakarta Utara, Scolastica Kartini, menjelaskan, bahan pembuatan eco enzyme sangatlah mudah. Hanya memerlukan gula merah, sampah organik dari sayuran atau buah-buahan dan air bersih.
"Cara pembuatannya dengan menyampurkan bahan tersebut dengan perbandingan gula 1 bahan organik 3 dan air bersih 10 lalu di campur semua dan difermentasi selama tiga bulan," kata Scolastica.
Setelah tiga bulan, untuk mengetahui apakah enzyme ini layak, dapat diketahui melalui dua indikator. Pertama, dengan cara mencium aromanya. Kalau wanginya seperti tape berarti fermentasi berjalan baik. Kedua, bisa dilakukan tes indikator menggunakan Ph Meter dengan nilai di bawah empat. "Jika di atas empat kita balik lagi fermentasi selama sebulan," ucapnya.
Selain untuk memperbaiki kualitas air dan udara, eco enzyme juga dapat berguna untuk mengobati luka luar, seperti gatal-gatal, luka bakar, ataupun penyakit kulit.
"Untuk kesehatan ini ditaruh sebagai P3K sangat cocok. Luka potong dan iris bisa pakai ini langsung cepat luka kering dan tidak menimbulkan luka," pungkasnya.
(thm)