Fokus ke Covid-19, Lupa DBD Mengintai dan Kasusnya Terus Meningkat

Senin, 24 Mei 2021 - 17:45 WIB
loading...
Fokus ke Covid-19, Lupa DBD Mengintai dan Kasusnya Terus Meningkat
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Data incidence rate (IR) atau angka kesakitan penularan penyakit demam berdarah dengeu (DBD) di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, meningkat. Warga diminta untuk waspada terhadap gigitan nyamuk aedes aegypti.

Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung Rini Muharni mengatakan, mengacu data pada tahun 2019 dan 2020 angka kesakitan DBD di Kecamatan Cipayung pada tahun 2021 melonjak. Hal ini ditenggarai akibat faktor pandemi Covid-19.

"Fokus masyarakat terbagi dengan adanya pendemi ini. Tapi lupa bahwa DBD juga mengintai," ujar Rini saat dikonfirmasi, Senin (24/5/2021).



Dikatakan Rini, pada tahun 2019 melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan tiga kali dalam satu pekan terbukti ampuh menyelesaikan persoalan DBD di Kecamatan Cipayung.

Namun memasuki tahun 2021 terjadi peningkatan kasus pada tiga Kelurahan di Kecamatan Cipayung dengan laju kecepatan IR DBD tertinggi saat ini Setu, Cilangkap, dan Ceger.

"Biasanya kita lakukan promosi kesehatan keliling. Tapi karena situasi pandemi dihentikan sementara khawatir penularan Covid-19 karena diwajibkan menjaga jarak," ujarnya.

Menurut Rini, cara ampuh memberantas nyamuk aedes aegyti yakni dengan rutin melakukan 3 M. Menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan menutup tempat penampungan air. Sementara penyemprotan fogging merupakan cara terakhir untuk terhindar dari penyakit DBD.

"Yang disarankan yakni memberantas sarang nyamuk . Kalau fogging itu harus ada PE (penyelidikan epidemiologi) positif, jadi memang harus ada kasus di situ, kemudian ada kasus baru, dan hasil jentiknya ada positif," tuturnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2157 seconds (0.1#10.140)