15 Orang Meninggal di Kabupaten Bogor karena DBD dalam 5 Bulan
loading...
A
A
A
BOGOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat 1.531 orang terjangkit kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama periode Desember 2023-April 2024. Dari jumlah tersebut, 15 orang dinyatakan meninggal dunia karena DBD.
"Kasus meninggal sebanyak 15 orang," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Bogor Adang Mulyana kepada wartawan, Rabu (17/4/2024).
Adang merinci, kasus meninggal dunia itu tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Yakni, di Kecamatan Caringin 1 kasus, Cijeruk 1 kasus, Parung 1 kasus, Rancabungur 1 kasus, Gunung Sindur 1 kasus, Cibinong 1 kasus, Sukaraja 2 kasus, Jonggol 1 kasus, Gunung Putri 2 kasus, Ciomas 1 kasus, Cileungsi 1 kasus, dan Kecamatan Cigombong 1 kasus.
"Semua kasus meninggal sudah menjalani perawat di rumah sakit," jelasnya.
Di samping itu, sebaran kasus tertinggi yakni berada di wilayah Kecamatan Cileungsi sebanyak 135 kasus, Kecamatan Jonggol 133 kasus, Kecamatan Gunung Putri 81 kasus, dan Kecamatan Cibinong 79 kasus. "Upaya yang dilakukan di lokasi yaitu penyuluhan, PSN, larvasida dan fogging focus," tuturnya.
Adang menyebut terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tingginya penyebaran kasus DBD yakni cuaca dan kondisi lingkungan. Cuaca pancaroba menyebabkan banyaknya genangan air sehingga menetasnya telur nyamuk secara bersamaan dan masih banyak lingkungan yang kurang bersih.
"Segera melaporkan ke puskesmas atau faskes lainnya ketika ada gejala DBD," pungkasnya.
"Kasus meninggal sebanyak 15 orang," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Bogor Adang Mulyana kepada wartawan, Rabu (17/4/2024).
Adang merinci, kasus meninggal dunia itu tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Yakni, di Kecamatan Caringin 1 kasus, Cijeruk 1 kasus, Parung 1 kasus, Rancabungur 1 kasus, Gunung Sindur 1 kasus, Cibinong 1 kasus, Sukaraja 2 kasus, Jonggol 1 kasus, Gunung Putri 2 kasus, Ciomas 1 kasus, Cileungsi 1 kasus, dan Kecamatan Cigombong 1 kasus.
"Semua kasus meninggal sudah menjalani perawat di rumah sakit," jelasnya.
Di samping itu, sebaran kasus tertinggi yakni berada di wilayah Kecamatan Cileungsi sebanyak 135 kasus, Kecamatan Jonggol 133 kasus, Kecamatan Gunung Putri 81 kasus, dan Kecamatan Cibinong 79 kasus. "Upaya yang dilakukan di lokasi yaitu penyuluhan, PSN, larvasida dan fogging focus," tuturnya.
Adang menyebut terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tingginya penyebaran kasus DBD yakni cuaca dan kondisi lingkungan. Cuaca pancaroba menyebabkan banyaknya genangan air sehingga menetasnya telur nyamuk secara bersamaan dan masih banyak lingkungan yang kurang bersih.
"Segera melaporkan ke puskesmas atau faskes lainnya ketika ada gejala DBD," pungkasnya.
(rca)