Hujan Deras, TPU Kober Pedongkelan Terendam Banjir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur Jakarta semalam membuat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kober di Pedongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat, terendam, Selasa (18/5/2021).
Banjir di lokasi ini cukup dalam hingga menutupi sebagian makam di sisi selatan dan barat. Bahkan membuat beberapa warga asyik memancing.
“Sudah sering kebanjiran di sana,” kata Akmal (31), warga sekitar makam saat ditemui di lokasi.
Meskipun saat ini ada beberapa makam yang terendam. Namun Akmal mengungkapkan kondisi itu belum separah yang terjadi di awal tahun 2020.
Kala itu, hujan yang menguyur membuat sepertiga kawasan makam terendam. Batu batu nyaris tertutup dengan genangan.
Bahkan kondisi itu tak ditangani oleh Pemprov DKI maupun Pemkot Jakarta Barat. Genangan makam kemudian baru menyurut setelah hampir 9 bulan dengan sendirinya seiring berkurangnya intensitas hujan.
Rido (35), warga lainnya menyebutkan, lokasi makam yang rendah di lingkungan sekitar serta buruknya saluran air membuat TPU gampang terendam banjir. Bahkan saat hujan dengan intensitas ringan, sejumlah makam tetap terendam.
“Enggak ada upaya penyedotan air kok,” jawabnya saat disinggung upaya Pemprov DKI.
Tenggelam areal TPU di Jakarta Barat, khususnya Cengkareng bukanlah kali pertama. Yang paling terlihat yakni kawasan TPU Kapuk sejak tahun 1997 hingga kini masih terendam.
Lambannya upaya penyedotan genangan membuat kawasan yang kini dikenal dengan Kampung Apung itu masih terendam. Upaya pemindahan dan pengeringan hanya sebatas wacana belaka.
"Dari zaman Gubernurnya Fauzi Bowo (Foke) janjinya mau dikeringkan dan dipindahkan makamnya. Tapi sampai sekarang engga terealisasi tuh,” ucap Juhri, mantan ketua RW 01 Kedaung Kaliangke yang lokasi masuk areal Kampung Apung.
Banjir di lokasi ini cukup dalam hingga menutupi sebagian makam di sisi selatan dan barat. Bahkan membuat beberapa warga asyik memancing.
“Sudah sering kebanjiran di sana,” kata Akmal (31), warga sekitar makam saat ditemui di lokasi.
Meskipun saat ini ada beberapa makam yang terendam. Namun Akmal mengungkapkan kondisi itu belum separah yang terjadi di awal tahun 2020.
Kala itu, hujan yang menguyur membuat sepertiga kawasan makam terendam. Batu batu nyaris tertutup dengan genangan.
Bahkan kondisi itu tak ditangani oleh Pemprov DKI maupun Pemkot Jakarta Barat. Genangan makam kemudian baru menyurut setelah hampir 9 bulan dengan sendirinya seiring berkurangnya intensitas hujan.
Rido (35), warga lainnya menyebutkan, lokasi makam yang rendah di lingkungan sekitar serta buruknya saluran air membuat TPU gampang terendam banjir. Bahkan saat hujan dengan intensitas ringan, sejumlah makam tetap terendam.
“Enggak ada upaya penyedotan air kok,” jawabnya saat disinggung upaya Pemprov DKI.
Tenggelam areal TPU di Jakarta Barat, khususnya Cengkareng bukanlah kali pertama. Yang paling terlihat yakni kawasan TPU Kapuk sejak tahun 1997 hingga kini masih terendam.
Lambannya upaya penyedotan genangan membuat kawasan yang kini dikenal dengan Kampung Apung itu masih terendam. Upaya pemindahan dan pengeringan hanya sebatas wacana belaka.
"Dari zaman Gubernurnya Fauzi Bowo (Foke) janjinya mau dikeringkan dan dipindahkan makamnya. Tapi sampai sekarang engga terealisasi tuh,” ucap Juhri, mantan ketua RW 01 Kedaung Kaliangke yang lokasi masuk areal Kampung Apung.
(mhd)