PSBB di Tangsel Masih Disepelekan, Jumlah Kasus Corona Terus Naik
loading...
A
A
A
Meski demikian, Benyamin mengakui sudah banyak warga yang sadar dengan bahaya wabah virus Corona ini dan memakai masker dan sarung tangan saat pergi ke luar rumah.
"Percepatan pemutusan rantai penyebaran Covid-19 ini sangat dibutuhkan kesadaran warga untuk mengkikuti protokol kesehatan. Dengan demikian, kesadaran warga masih harua ditingkatkan," sambung Benyamin.
Sosialisasi Perwal Nomor 13 Tahun 2020 akan ditingkatkan. Begitupun dengan sanksi yang diberikan kepada masyarakat yang masih melanggar PSBB.
"Sosialisasi masih harus digalakkan lagi. Penerapan sanksi juga harus ditingkatkan, bukan sekadar teguran lisan. Peran media juga sangat penting untuk mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 di Kota Tangsel Tulus Muladiyono mengatakan, selama penerapan PSBB ini kasus Corona masih terus terjadi.
"Angkanya sudah mencapai seribuan. Tercatat hingga hari ini, ODP 808 orang, PDP 305 orang, dan terkonfirmasi atau positif jadi 76 orang. Totalnya sudah mencapai 1.189 kasus," jelas Tulus, dikonfirmasi di Ciputat.
Pada 17 April, sebelum PSBB di Tangerang Raya diterapkan, jumlah kasus Corona di Tangsel sebanyak 1.105 kasus. Dalam dua hari pelaksanaan PSBB, naik jadi 84 kasus.
"Kenaikan itu hampir terjadi di semua kasus. Mulai dari angka kematian, dari 53 kasus menjadi 56 kasus. Angka sembuh juga naik, dari 162 kasus pada 17 April, menjadi 179 selama dua hari PSBB," sambung Tulus.
Masih tingginya kasus Corona selama PSBB, membuat Tulus prihatin. Dia berharap masyarakat bisa berperan aktif dalam PSBB dengan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah demi kepentingan bersama.
"Percepatan pemutusan rantai penyebaran Covid-19 ini sangat dibutuhkan kesadaran warga untuk mengkikuti protokol kesehatan. Dengan demikian, kesadaran warga masih harua ditingkatkan," sambung Benyamin.
Sosialisasi Perwal Nomor 13 Tahun 2020 akan ditingkatkan. Begitupun dengan sanksi yang diberikan kepada masyarakat yang masih melanggar PSBB.
"Sosialisasi masih harus digalakkan lagi. Penerapan sanksi juga harus ditingkatkan, bukan sekadar teguran lisan. Peran media juga sangat penting untuk mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 di Kota Tangsel Tulus Muladiyono mengatakan, selama penerapan PSBB ini kasus Corona masih terus terjadi.
"Angkanya sudah mencapai seribuan. Tercatat hingga hari ini, ODP 808 orang, PDP 305 orang, dan terkonfirmasi atau positif jadi 76 orang. Totalnya sudah mencapai 1.189 kasus," jelas Tulus, dikonfirmasi di Ciputat.
Pada 17 April, sebelum PSBB di Tangerang Raya diterapkan, jumlah kasus Corona di Tangsel sebanyak 1.105 kasus. Dalam dua hari pelaksanaan PSBB, naik jadi 84 kasus.
"Kenaikan itu hampir terjadi di semua kasus. Mulai dari angka kematian, dari 53 kasus menjadi 56 kasus. Angka sembuh juga naik, dari 162 kasus pada 17 April, menjadi 179 selama dua hari PSBB," sambung Tulus.
Masih tingginya kasus Corona selama PSBB, membuat Tulus prihatin. Dia berharap masyarakat bisa berperan aktif dalam PSBB dengan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah demi kepentingan bersama.
(thm)