PSBB di Tangsel Masih Disepelekan, Jumlah Kasus Corona Terus Naik

Minggu, 19 April 2020 - 19:40 WIB
loading...
PSBB di Tangsel Masih Disepelekan, Jumlah Kasus Corona Terus Naik
Pelaksanaan PSBB dihari pertama dan kedua masih diwarnai dengan banyak pelanggaran dari masyarakat. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
TANGERANG SELATAN - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya, sudah memasuki hari kedua. Namun secara umum belum ada perubahan perilaku masyarakat.

Warga tetap beraktivitas di luar rumah seperti biasa, jalan-jalan tetap ramai, kerumuman orang masih terlihat di sana sini. Penyebaran wabah virus Corona pun terus beranjak naik.

Seperti di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), wilayah yang banyak berdiri kawasan pemukiman dan pusat perbelanjaan ini, wabah virus tetap naik saat PSBB diberlakukan.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 di Kota Tangsel, jumlah kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) pada 17 April sebelum PSBB diterapkan berjumlah 749 orang dengan rincian 137 sembuh, 612 dipantau.

Angka ini naik setelah 2 hari PSBB dilakukan atau pada 19 April menjadi 808 kasus, dengan rincian sembuh 154 dan 654 orang lainnya dalam pemantauan atau naik 59 kasus. (Baca juga: Hari Pertama PSBB di Tangsel, Pemotor Banyak Lakukan Pelanggaran)

Begitupun kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), pada 17 April berjumlah 281 kasus dengan rincian 36 meninggal, 234 masih dirawat, dan 11 orang sembuh. Setelah 2 hari PSBB, jumlahnya naik menjadi 305 kasus.

Tidak hanya kasusnya, jumlah meninggal juga naik menjadi 38 orang, dalam perawatan 256 orang dan 11 lainnya sembuh. Sedangkan jumlah pasien positif naik menjadi 76 kasus.

Adapun rincian pasien positif selama 2 hari PSBB dilakukan sebanyak 18 orang meninggal dunia, 44 orang masih dirawat, dan 14 orang lainnya sembuh. Dalam 2 hari PSBB, jumlah kasus positif naik satu orang.

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, pelaksanaan PSBB dihari pertama dan kedua masih diwarnai dengan banyak pelanggaran dari masyarakat. (Baca juga: Pemkot dan Polres Tangsel Mengedepankan Persuasif Selama PSBB)

"Masih ada warga yang belum mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perwal Nomor 13 Tahun 2020. Pihak Lantas Polres bahkan telah mengeluarkan 500 surat teguran," ujarnya, Minggu (19/4/2020).

Meski demikian, Benyamin mengakui sudah banyak warga yang sadar dengan bahaya wabah virus Corona ini dan memakai masker dan sarung tangan saat pergi ke luar rumah.

"Percepatan pemutusan rantai penyebaran Covid-19 ini sangat dibutuhkan kesadaran warga untuk mengkikuti protokol kesehatan. Dengan demikian, kesadaran warga masih harua ditingkatkan," sambung Benyamin.

Sosialisasi Perwal Nomor 13 Tahun 2020 akan ditingkatkan. Begitupun dengan sanksi yang diberikan kepada masyarakat yang masih melanggar PSBB.

"Sosialisasi masih harus digalakkan lagi. Penerapan sanksi juga harus ditingkatkan, bukan sekadar teguran lisan. Peran media juga sangat penting untuk mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19," ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 di Kota Tangsel Tulus Muladiyono mengatakan, selama penerapan PSBB ini kasus Corona masih terus terjadi.

"Angkanya sudah mencapai seribuan. Tercatat hingga hari ini, ODP 808 orang, PDP 305 orang, dan terkonfirmasi atau positif jadi 76 orang. Totalnya sudah mencapai 1.189 kasus," jelas Tulus, dikonfirmasi di Ciputat.

Pada 17 April, sebelum PSBB di Tangerang Raya diterapkan, jumlah kasus Corona di Tangsel sebanyak 1.105 kasus. Dalam dua hari pelaksanaan PSBB, naik jadi 84 kasus.

"Kenaikan itu hampir terjadi di semua kasus. Mulai dari angka kematian, dari 53 kasus menjadi 56 kasus. Angka sembuh juga naik, dari 162 kasus pada 17 April, menjadi 179 selama dua hari PSBB," sambung Tulus.

Masih tingginya kasus Corona selama PSBB, membuat Tulus prihatin. Dia berharap masyarakat bisa berperan aktif dalam PSBB dengan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah demi kepentingan bersama.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1629 seconds (0.1#10.140)