86.000 Penumpang Terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Naik 15% Jelang Larangan Mudik
loading...
A
A
A
TANGERANG - Sehari menjelang larangan mudik Lebaran, pada 6-17 Mei 2021, terjadi lonjakan jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) ,Kota Tangerang.
Berdasarkan catatan pengelola Bandara Soetta, jumlah penumpang hari ini diprediksi mencapai 86.000 orang. Naik sekitar 15% dari hari sebelumnya yang hanya berjumlah 60.000 penumpang.
Executive General Manager Bandara Soetta, Agus Haryadi mengatakan, hari ini merupakan batas waktu larangan mudik Lebaran. Dia menilai hal wajar jika ada lonjakan penumpang yang ke luar kota.
"Untuk pergerakan penumpang, hari ini diprediksi 86.000 orang atau naik 15%, jika dibandingkan dengan kemarin," kata Agus, di Terminal 2, Rabu (5/5/2021). (Baca juga; Sore Hari Jelang Larangan Mudik, Bandara Halim Perdanakusuma Ramai Lagi )
Sementara untuk pergerakan pesawat, ada sekira 740 penerbangan yang datang dan pergi. Jumlah ini, menjadi angka penerbangan yang tertinggi sepanjang periode Januari sampai April 2021.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tampak adanya antrean panjang di counter check point Terminal 2 menuju pintu masuk bandara. Tidak sedikit calon penumpang yang kedapatan membawa anak-anak.
Antrean tak terelakkan karena hanya ada lima loket melakukan check point di Gate 2. Ditambah, hari ini merupakan terakhir pengetatan sebelum larangan besok.
Khanza (25), salah seorang penumpang mengatakan, dirinya hendak mudik ke Padang dan menghabiskan Lebaran bersama ayah dan ibunya di kampung. (Baca juga; Sehari Sebelum Larangan Mudik, Penumpang Padati Bandara Soekarno-Hatta )
"Saya dari Bandung, mau pergi mudik ke Padang, naik Lion Air. Ya, tahun kemarin tidak bisa pulang, karena nggak diizinkan. Tetapi tahun ini boleh," katanya, kepada SINDOnews, di Terminal 2.
Karyawan swasta ini pulang seorang diri. Dia membawa surat tugas dari kantor tempatnya bekerja dan syarat lain, seperti hasil tes PCR. Selain rindu orang tua, perjalanan mudiknya untuk dinas.
"Syaratnya tes SWAB. Saya tes SWAB di Bandung. Nggak ada persiapan khusus, biasa saja, karena mudik nggak mudik saya biasa perjalanan dinas. Saya yang pegang projek di kantor," pungkasnya.
Berdasarkan catatan pengelola Bandara Soetta, jumlah penumpang hari ini diprediksi mencapai 86.000 orang. Naik sekitar 15% dari hari sebelumnya yang hanya berjumlah 60.000 penumpang.
Executive General Manager Bandara Soetta, Agus Haryadi mengatakan, hari ini merupakan batas waktu larangan mudik Lebaran. Dia menilai hal wajar jika ada lonjakan penumpang yang ke luar kota.
"Untuk pergerakan penumpang, hari ini diprediksi 86.000 orang atau naik 15%, jika dibandingkan dengan kemarin," kata Agus, di Terminal 2, Rabu (5/5/2021). (Baca juga; Sore Hari Jelang Larangan Mudik, Bandara Halim Perdanakusuma Ramai Lagi )
Sementara untuk pergerakan pesawat, ada sekira 740 penerbangan yang datang dan pergi. Jumlah ini, menjadi angka penerbangan yang tertinggi sepanjang periode Januari sampai April 2021.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tampak adanya antrean panjang di counter check point Terminal 2 menuju pintu masuk bandara. Tidak sedikit calon penumpang yang kedapatan membawa anak-anak.
Antrean tak terelakkan karena hanya ada lima loket melakukan check point di Gate 2. Ditambah, hari ini merupakan terakhir pengetatan sebelum larangan besok.
Khanza (25), salah seorang penumpang mengatakan, dirinya hendak mudik ke Padang dan menghabiskan Lebaran bersama ayah dan ibunya di kampung. (Baca juga; Sehari Sebelum Larangan Mudik, Penumpang Padati Bandara Soekarno-Hatta )
"Saya dari Bandung, mau pergi mudik ke Padang, naik Lion Air. Ya, tahun kemarin tidak bisa pulang, karena nggak diizinkan. Tetapi tahun ini boleh," katanya, kepada SINDOnews, di Terminal 2.
Karyawan swasta ini pulang seorang diri. Dia membawa surat tugas dari kantor tempatnya bekerja dan syarat lain, seperti hasil tes PCR. Selain rindu orang tua, perjalanan mudiknya untuk dinas.
"Syaratnya tes SWAB. Saya tes SWAB di Bandung. Nggak ada persiapan khusus, biasa saja, karena mudik nggak mudik saya biasa perjalanan dinas. Saya yang pegang projek di kantor," pungkasnya.
(wib)