Tenaga Medis RSUD Kota Depok Terpapar COVID-19, Pelayanan Poliklinik Ditutup
loading...
A
A
A
DEPOK - Sejumlah tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok diketahui terpapar virus Corona. Hal itu diketahui setelah dilakukan tes swab dan hasilnya keluar kemarin sore. Informasi yang didapat ada sekitar 27 nakes yang terpapar COVID-19.
“Ini ada yang laboratorium yang rontgen kemudian di poli ada. Di kamar operasi ada. Mekanisme di luar COVID-19 tidak memegang pasien positif kan? Mereka menangani pasien sehat. Kemungkinan ada di antara pasien sehat itu ada yang OTG itu kan. Ini kemungkinan ya dimana kenanya si nakes masih bertanya-tanya. Bisa saja kan. Mungkin bisa jadi penularan di antara mereka. Jumlahnya segitu,” ujar Direktur RSUD Depok Devi Maryori, Jumat (22/5/2020). (Baca juga: 27 Tenaga Medis Terpapar Corona, RSUD Kota Depok Tutup Dua Pekan)
Tenaga kesehatan yang terpapar itu tidak mengindikasikan adanya gejala. Namun, untuk 12 orang nakes lainnya sudah diketahui sejak dua pekan lalu.
“Kalau nakes yang lain diketahui dua minggu yang lalu. Kurang lebih 2 minggu lalu. Jumlahnya awalnya 12 sudah dilakukan isolasi di RS sebagian di rumah. Kita lakukan swab bagi nakes lain yang kontak. Hasilnya baru keluar kemarin,” ucapnya.
Atas kondisi tersebut maka pelayanan RSUD ditutup. Hal itu sesuai dengan Surat Edaran nomor 445/1031-UPEP. Pelayanan poliklinik ditutup selama 14 hari sejak 22 Mei hingga 7 Juni. Selama layanan poliklinik ditutup selanjutnya RSUD akan dilakukan sterilisasi general dan isolasi para tenaga kesehatan. (Baca juga: Data Pemilih Pemilu Dibobol Hacker, KPU Langsung Cek Server Data)
“Polinya saja yah ditutup sementara kita sudah jadi RS COVID-19. Di SK masih membuka poli dengan pembatasan untuk rawat inap masih menerima pasien COVID-19. Untuk rawat jalan saja yang ditutup. Ya kalau yang rawat inap kita tutup non COVID-19 sudah tidak menerima,” tutup Devi.
“Ini ada yang laboratorium yang rontgen kemudian di poli ada. Di kamar operasi ada. Mekanisme di luar COVID-19 tidak memegang pasien positif kan? Mereka menangani pasien sehat. Kemungkinan ada di antara pasien sehat itu ada yang OTG itu kan. Ini kemungkinan ya dimana kenanya si nakes masih bertanya-tanya. Bisa saja kan. Mungkin bisa jadi penularan di antara mereka. Jumlahnya segitu,” ujar Direktur RSUD Depok Devi Maryori, Jumat (22/5/2020). (Baca juga: 27 Tenaga Medis Terpapar Corona, RSUD Kota Depok Tutup Dua Pekan)
Tenaga kesehatan yang terpapar itu tidak mengindikasikan adanya gejala. Namun, untuk 12 orang nakes lainnya sudah diketahui sejak dua pekan lalu.
“Kalau nakes yang lain diketahui dua minggu yang lalu. Kurang lebih 2 minggu lalu. Jumlahnya awalnya 12 sudah dilakukan isolasi di RS sebagian di rumah. Kita lakukan swab bagi nakes lain yang kontak. Hasilnya baru keluar kemarin,” ucapnya.
Atas kondisi tersebut maka pelayanan RSUD ditutup. Hal itu sesuai dengan Surat Edaran nomor 445/1031-UPEP. Pelayanan poliklinik ditutup selama 14 hari sejak 22 Mei hingga 7 Juni. Selama layanan poliklinik ditutup selanjutnya RSUD akan dilakukan sterilisasi general dan isolasi para tenaga kesehatan. (Baca juga: Data Pemilih Pemilu Dibobol Hacker, KPU Langsung Cek Server Data)
“Polinya saja yah ditutup sementara kita sudah jadi RS COVID-19. Di SK masih membuka poli dengan pembatasan untuk rawat inap masih menerima pasien COVID-19. Untuk rawat jalan saja yang ditutup. Ya kalau yang rawat inap kita tutup non COVID-19 sudah tidak menerima,” tutup Devi.
(kri)