Tren Covid Menurun, Pemkot Bogor Akan Tutup RS Lapangan di GOR Pajajaran
loading...
A
A
A
BOGOR - Rasio keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor menurun drastis, khususnya di Rumah Sakit (RS) Lapangan yang ada di GOR Pajajaran .
Data Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukkan jumlah tempat tidur isolasi yang terisi hanya 30,7 persen. Angka ini jauh di bawah ambang batas BOR menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60 persen.
Baca juga: 101 Lubang Makam Cadangan Disiapkan Pemkot Bogor Jelang Ramadhan
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, penurunan BOR di Kota Bogor mencapai angka 30,7 persen. Angka tersebut jauh di bawah standar WHO yakni 60 persen.
“Kelihatannya dari tren kasus harian kan menurun jauh, bahkan BOR pun turun banget kisaran 30 persen jauh dari standar WHO. Kemungkinan kita akan kembali ke rumah sakit. Jadi rumah sakit lapangan kemungkinan tidak akan diperpanjang (ditutup)," ujar Dedie, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Biar Lebih Percaya Diri Buka Sekolah, Pemkot Bogor Kejar Vaksinasi 6.000 Guru
RS Lapangan Kota Bogor memiliki masa operasional selama tiga bulan yakni 18 Januari 2021 hingga 18 April 2021. RS Lapangan dibuat untuk meningkatkan BOR di Kota Bogor. Dengan 64 tempat tidur (TT), pasien Covid-19 berstatus hijau dan kuning atau bergejala ringan bisa dirawat di RS Lapangan Kota Bogor.
Nanti pasien Covid-19 bergejala ringan bisa dirawat di rumah sakit biasa atau melakukan isolasi mandiri di rumah. “Kalau gejala ringan kan di rumah juga bisa. Gejala sedang dan berat boleh lah ke rumah sakit. Tetapi yang pasti kita upayakan dengan menggalakkan vaksin, menghindarkan dari kerumunan, dan protokol kesehatan ditingkatkan. Itu Insyaallah menurunkan risiko penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Data Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukkan jumlah tempat tidur isolasi yang terisi hanya 30,7 persen. Angka ini jauh di bawah ambang batas BOR menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60 persen.
Baca juga: 101 Lubang Makam Cadangan Disiapkan Pemkot Bogor Jelang Ramadhan
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, penurunan BOR di Kota Bogor mencapai angka 30,7 persen. Angka tersebut jauh di bawah standar WHO yakni 60 persen.
“Kelihatannya dari tren kasus harian kan menurun jauh, bahkan BOR pun turun banget kisaran 30 persen jauh dari standar WHO. Kemungkinan kita akan kembali ke rumah sakit. Jadi rumah sakit lapangan kemungkinan tidak akan diperpanjang (ditutup)," ujar Dedie, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Biar Lebih Percaya Diri Buka Sekolah, Pemkot Bogor Kejar Vaksinasi 6.000 Guru
RS Lapangan Kota Bogor memiliki masa operasional selama tiga bulan yakni 18 Januari 2021 hingga 18 April 2021. RS Lapangan dibuat untuk meningkatkan BOR di Kota Bogor. Dengan 64 tempat tidur (TT), pasien Covid-19 berstatus hijau dan kuning atau bergejala ringan bisa dirawat di RS Lapangan Kota Bogor.
Nanti pasien Covid-19 bergejala ringan bisa dirawat di rumah sakit biasa atau melakukan isolasi mandiri di rumah. “Kalau gejala ringan kan di rumah juga bisa. Gejala sedang dan berat boleh lah ke rumah sakit. Tetapi yang pasti kita upayakan dengan menggalakkan vaksin, menghindarkan dari kerumunan, dan protokol kesehatan ditingkatkan. Itu Insyaallah menurunkan risiko penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
(jon)