Sempat Mati Suri, Iluni Gizi FKM UI Normalkan Kegiatan Posyandu di Era Pandemi

Kamis, 25 Maret 2021 - 17:00 WIB
loading...
Sempat “Mati Suri”,...
Penyerahan timbangan dari tim ILUNI Gizi FKM UI kepada perwakilan Camat Sukmajaya, Depok sebagai simbol jalinan kerja sama. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Tidak bisa dipungkiri, selama pandemi kegiatan Posyandu sempat mengalami “mati suri”. Penimbangan rutin bagi bayi dan balita sempat terhenti, sehingga otomatis pemantauan pertumbuhan menjadi terjeda.

Penimbangan berat bayi dan balita memang terlihat seperti hal sederhana, namun sesungguhnya merupakan kegiatan esensial untuk mencegah dan mendeteksi secara dini masalah kurang gizi yang dapat memperburuk kondisi kesehatan balita di tengah pandemi. Penimbangan dan pemantauan rutin berat badan juga dapat berkontribusi pada upaya penurunan stunting.

Pemerintah Indonesia memiliki cita-cita untuk menurunkan stunting hingga 14% di tahun 2024. Melihat kondisi tersebut, tim pengabdian masyarakat Ikatan Alumni (ILUNI) Gizi yang diketuai oleh Melinda Mastan, SGz bersama Dr. Ir. Asih Setiarini, MSc, Dr. Ir. Diah M. Utari, MKes dan Wahyu Kurnia Yusrin Putra, SKM, MKM selaku tim Departemen Gizi Kesmas Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI menggagas sebuah program “New Normal Posyandu”.

“Program New Normal Posyandu mengambil lokasi di wilayah Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok,” ujar Melinda dalam keterangannya, Kamis (25/3/2021).

Kegiatan ini berangkat dari ide sederhana, kata dia, walaupun pandemi dan tidak bisa berkerumun, bayi dan balita tetap bisa dipantau berat badannya dan hasil pemantauan tersebut tercatat dalam laporan rutin puskesmas. Maka program “New Normal Posyandu” mencoba menawarkan konsep desentralisasi penimbangan.

“Posyandu yang biasanya memegang lebih dari 80 balita akan dibagi menjadi beberapa titik desentralisasi, berupa pos penimbangan balita di setiap rukun tetangga (RT),” katanya.

Pembagian menjadi beberapa pos penimbangan dilakukan dengan beberapa pertimbangan, kata dia, satu mendekatkan akses dan kerterjangkauan, dua mengurangi kemungkinan munculnya kerumunan dan ketiga mendekatkan interaksi antara kader dan orang tua/pengasuh agar orang tua lebih memahami pentingnya penimbangan rutin bagi bayi dan balita.

“Saat pelaksanaanya, orang tua atau pengasuh balita didorong untuk melakukan pemantauan pertumbuhan secara mandiri dengan didampingi oleh kader. Pendampingan kader tetap diperlukan untuk membantu mencatat/ploting hasil penimbangan di KMS, menginterpretasikan hasil penimbangan, danmenyampaikan pesan-pesan gizi dan kesehatan,” tuturnya.

Sebelumnya, Senin 8 Maret 2021, Tim pengmas ILUNI FKM UI melaksanakan sosialisasi program yang sekaligus menjadi acara pembukaan dari serangkaian kegiatan yang akan dilakukan pada program New Normal Posyandu selama 1 tahun. Acara dihadiri oleh Ibu Musrini sebagai perwakilan dari Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Bapak Nana Sumarsana, S. Sos, selaku Sekretaris Camat Sukmajaya, Bapak Wiyana, S.E., M.Si, selaku Lurah Cisalak, beserta jajaran Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kelurahan Cisalak, dan target utama, yaitu para kader dari dua Posyandu sasaran program, Posyandu Mustika dan Posyandu Bougenville.

Dalam sambutannya, Sekretaris Camat Sukmajaya Nana Sumarsana menyambut dengan baik Program NNP dan berharap agar program ini dapat diteruskan ke daerah yang lainnya.

“Saya juga berharap agar lurah, ibu kader, dan jajarannya dapat bekerja sama mendukung program New Normal Posyandu, sehingga nantinya tingkat kesehatan warga Cisalak dapat meningkat,” kata Nana.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1759 seconds (0.1#10.140)