Satgas Covid-19 Kota Depok Belum Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka

Selasa, 23 Maret 2021 - 21:01 WIB
loading...
Satgas Covid-19 Kota Depok Belum Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka
Satgas Covid-19 Kota Depok hingga kini masih belum mengeluarkan rekomendasi terkait akan diberlakukan pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Satgas Covid Kota Depok hingga kini masih belum mengeluarkan rekomendasi terkait akan diberlakukan pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang. Pasalnya hingga kini Satgas masih terus melakukan evaluasi dan masih menunggu status zona risiko daerah dari pemerintah pusat.

Diperkirakan rekomendasi dikeluarkan pada Juni 2021 mendatang. "Kita nanti melihat kondisi tren sampai Juni. Karena misalnya zona kita akan lebih bagus dan trend nya juga akan lebih bagus maka dimungkinkan untuk dilakukan offline," kata Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana pada Selasa (23/3/2021).

Namun hingga kini, kata Dadang, hingga kini masih fluktuatif. Jika dilihat dari PPKM mikro sudah 4.000 RT berada di zona hijau dan 1.600 RW zona kuning. "Orange dan merah enggak ada. Tapi kan kita masih menunggu juga zonasi risiko daerah yang diumumkan oleh Satgas Pusat. Tiga minggu ini tidak dikeluarkan karena ada penyelesaian dalam hal ini mungkin ada gap data dan lain-lain," paparnya.

Ditegaskan dia jika nanti dilakukan pembelajaran tatap muka maka akan disusun SOP protokol kesehatan yang mendukung. Dan sampai saat ini pihaknya belum melakukan pembahasan secara intensif terkait dengan persiapan sekolah secara offline.

"Jadi belum bisa (mengeluarkan rekomendasi). Karena setiap waktu kan pertambahan covid sangat dinamis. Diharapkan Mei membaik jadi Juni kita lakukan evaluasi," ujarnya.

Dikatakan Dadang walaupun sudah banyak RT dalam zona hijau namun itu tidak serta merta sebagai pertimbangan dibukanya kembali pembelajaran tatap muka. Karena yang menjadi pertimbangan untuk tatap muka adalah zona risiko daerah dengan 14 indikator kesehatan masyarakat.

"Kalau untuk PPKM mikro itu hanya untuk melihat skala intervensi di tingkat RT dgn parameter berbeda, dengan melihat jumlah rumah yang ada kasus. Sedangkan 14 indikator kesehatan masyarakat beragam, dari perkembangan kasus, ketersediaan tempat isolasi, bor Rumah Sakit ,kemudian positif rate dan lain-lain. Yang menjadi dasar pertimbangan adalah zonasi resiko daerah berdasarkan 14 indikator," ungkapnya.

Jika melihat kondisi saat ini diyakini tatap muka dapat dilakukan. Namun kata dia yang menjadi pertimbangan adalah soal angka peningkatan kasus. Saat ini positiv rate Kota Depok turun dari 38 menjadi 32. "Sebelumnya kan 39, turun 38, turun 35. Mudah-mudahan terus bisa dipertahankan terus menerus turun. Ini tergantung disiplin kita bersama. Pemerintah sudah mendesain program kegiatan dan segala macam warga juga harus disiplin," pungkasnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2522 seconds (0.1#10.140)