Selain Psikopat Bogor, Ini 8 Pembunuhan Berantai Mengerikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - MRI (21) kini masuk jajaran psikopat pembunuhan berantai mengerikan di Indonesia. Tersangka membunuh dua perempuan Bogor secara sadis.
Korban pertama yakni Diska Putri (17), warga Cibungbulang, Kabupaten Bogor, yang mayatnya ditemukan dalam bungkusan plastik hitam di Jalan Raya Cilebut, Sukaresmi, Tanah Sareal, Kota Bogor, 25 Februari 2021. Korban kedua atas nama Elisia Lisnawati (23) yang mayatnya dibuang di areal perkebunan Gunung Geulis, Pasir Angin, Megamendung, Kabupaten Bogor, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Psikopat Pembunuhan Berantai di Bogor Terancam Hukuman Mati
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, MRI terancam hukuman mati karena melakukan pembunuhan sadis dengan terencana. "Ancaman hukuman serendah-rendahnya 15 tahun dan setinggi-tingginya hukuman mati," ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kamis (11/3/2021).
Selain MRI, ada 8 kasus pembunuhan berantai menyeramkan yang pernah terjadi di Indonesia. Berikut kasusnya dari berbagai sumber yang dihimpun SINDOnews, Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Psikopat Pembunuhan Berantai di Bogor Menyetubuhi Korban Kedua di Gunung Geulis
Very Idham Henyansyah (Ryan Jombang)
Ryan Jombang atau orang banyak mengenalnya Ryan Jagal. Pria berumur 44 tahun ini telah mengakui kejahatannya membunuh 11 orang di dua tempat yang berbeda yakni Jombang dan Jakarta. Korban-korban kebanyakan adalah orang yang kerap menyakiti hatinya. Ryan tega memukul korban hingga mati, bahkan memutilasi atau membakarnya.
Nama Ryan semakin mencuat karena terindikasi dia merupakan penyuka sesama jenis. Beberapa korban yang dibunuh ternyata juga pria yang orientasi seksualnya sama dengan Ryan. Atas aksinya, Ryan diberi hukuman mati oleh pengadilan.
Ryan Jombang. Foto: Dok Okezone
Ahmad Suradji (Dukun AS)
Ahmad Suradji atau Dukun AS adalah pembunuh berantai yang korbannya mencapai 42 orang. Semua korban adalah perempuan muda. Dia melakukan pembunuhan untuk menyempurnakan ilmu hitamnya.
Dukun AS membunuh para gadis muda itu sejak 1986 hingga 1997. Polisi menemukan tubuh korban yang terkubur di balik kebun tebu. Setelah itu, Dukun AS ditangkap kemudian dijatuhi hukuman mati pada tahun 2008.
Babeh Baekuni
Baekuni (54) ditangkap pada tahun 2010 atas tuduhan pembunuhan berantai dan juga kekerasan seksual pada anak laki-laki di bawah umur. Saat diperiksa, Baekuni mengaku telah membunuh 14 anak laki-laki di bawah umur. Dia gemar melakukan pelecehan pada anak-anak hingga menyetubuhi mayatnya.
Baekuni mengalami trauma masa kecil hingga melampiaskan rasa sakitnya dengan membunuh anak-anak jalanan tak berdosa. Baekuni dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Babeh Baekuni. Foto: Dok Okezone
Tubagus Yusuf Maulana (Dukun Usep)
Dukun Usep membunuh delapan korbannya dengan perencanaan yang matang. Semua korban yang dibunuh merupakan klien yang ingin menggandakan uangnya secara gaib. Dukun Usep menyuruh korban-korban ini melakukan ritual yang salah satunya meminum cairan hitam yang ternyata racun. Korban disuruh berdiri dalam lubang galian lalu meminum air itu sebagai syarat wajib. Setelah korban meninggal, Dukun Usep dengan mudah menguburnya.
Kejadian ini dilakukan dua kali, pertama pada Mei 2007 dengan lima korban. Lalu pada Juli 2007 dilakukan lagi dengan tiga korban. Juli 2008 Dukun Usep menerima hukuman mati dengan ditembak regu Brimob Banten.
Siswanto (Robot Gedek)
Siswanto, pria yang tega membunuh 12 anak laki-laki dengan amat kejam. Dia juga tak segan melakukan kekerasan seksual lalu membelah perut korban hingga terbuka. Setelah itu, dia akan meminum darah korbannya dan memutilasi tubuhnya untuk menghilangkan barang bukti. Hal mengerikan ini dilakukan oleh Siswanto mulai tahun 1994 hingga korban terakhir ditemukan pada Juli 1996.
Pria yang akhirnya meninggal tahun 2007 di Nusa Kambangan ini mengaku sangat menikmati aksinya. Bahkan, dia kerap mengambil beberapa bagian tubuh korban untuk disimpan sebagai kenang-kenangan.
Rio Martil
Rio Martil memiliki nama asli Antonius Rio Alex Bulo. Dia melakukan pembunuhan berantai terhadap 4 orang yang diketahui memiliki rental mobil. Dalam aksinya, Rio selalu menggunakan martil. Dia divonis mati oleh Pengadilan Negeri Purwokerto pada tahun 2001 dan dijebloskan ke penjara Nusa Kambangan.
Di dalam sel tahanan ternyata sikap Rio tak juga berubah. Dia membunuh Iwan Zulkarnaen pada tahun 2005. Berselang tiga tahun kemudian, Rio akhirnya menghadapi hukuman. Dia tewas ditembak satuan regu tembak.
Garibaldi Handayani
Garibaldi Handayani adalah anggota Polda Jambi. Dia dituduh melakukan pembunuhan terhadap 7 orang selama enam tahun terakhir bertugas di Jambi. Garibaldi ditangkap setelah korban terakhirnya ditemukan polisi dengan keadaan terbakar dan ada tembakan di kepala. Korban berjenis kelamin perempuan ini ternyata istri muda Garibaldi.
Dia akhirnya membuka semua identitas korban yang pernah dibantai hidup-hidup. Atas aksi kejamnya Garibaldi mendapatkan ganjaran hukuman mati.
Astini
Sosok pembunuh berantai sadis ini seorang perempuan. Awal mulai diketahui kasus pembunuhan karena warga menemukan potongan kepala dalam kantong plastik. Setelah diusut ternyata Astini membunuh tetangganya dan 2 tetangga lainnya yang menagih utang dengan kata-kata kasar.
Astini membunuh 3 tetangganya dan memutilasi tubuh korban menjadi 10 bagian. Setelah divonis mati pada Oktober 1996, Astini dieksekusi dengan cara ditembak pada Maret 2005.
Korban pertama yakni Diska Putri (17), warga Cibungbulang, Kabupaten Bogor, yang mayatnya ditemukan dalam bungkusan plastik hitam di Jalan Raya Cilebut, Sukaresmi, Tanah Sareal, Kota Bogor, 25 Februari 2021. Korban kedua atas nama Elisia Lisnawati (23) yang mayatnya dibuang di areal perkebunan Gunung Geulis, Pasir Angin, Megamendung, Kabupaten Bogor, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Psikopat Pembunuhan Berantai di Bogor Terancam Hukuman Mati
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, MRI terancam hukuman mati karena melakukan pembunuhan sadis dengan terencana. "Ancaman hukuman serendah-rendahnya 15 tahun dan setinggi-tingginya hukuman mati," ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kamis (11/3/2021).
Selain MRI, ada 8 kasus pembunuhan berantai menyeramkan yang pernah terjadi di Indonesia. Berikut kasusnya dari berbagai sumber yang dihimpun SINDOnews, Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Psikopat Pembunuhan Berantai di Bogor Menyetubuhi Korban Kedua di Gunung Geulis
Very Idham Henyansyah (Ryan Jombang)
Ryan Jombang atau orang banyak mengenalnya Ryan Jagal. Pria berumur 44 tahun ini telah mengakui kejahatannya membunuh 11 orang di dua tempat yang berbeda yakni Jombang dan Jakarta. Korban-korban kebanyakan adalah orang yang kerap menyakiti hatinya. Ryan tega memukul korban hingga mati, bahkan memutilasi atau membakarnya.
Nama Ryan semakin mencuat karena terindikasi dia merupakan penyuka sesama jenis. Beberapa korban yang dibunuh ternyata juga pria yang orientasi seksualnya sama dengan Ryan. Atas aksinya, Ryan diberi hukuman mati oleh pengadilan.
Ryan Jombang. Foto: Dok Okezone
Ahmad Suradji (Dukun AS)
Ahmad Suradji atau Dukun AS adalah pembunuh berantai yang korbannya mencapai 42 orang. Semua korban adalah perempuan muda. Dia melakukan pembunuhan untuk menyempurnakan ilmu hitamnya.
Dukun AS membunuh para gadis muda itu sejak 1986 hingga 1997. Polisi menemukan tubuh korban yang terkubur di balik kebun tebu. Setelah itu, Dukun AS ditangkap kemudian dijatuhi hukuman mati pada tahun 2008.
Babeh Baekuni
Baekuni (54) ditangkap pada tahun 2010 atas tuduhan pembunuhan berantai dan juga kekerasan seksual pada anak laki-laki di bawah umur. Saat diperiksa, Baekuni mengaku telah membunuh 14 anak laki-laki di bawah umur. Dia gemar melakukan pelecehan pada anak-anak hingga menyetubuhi mayatnya.
Baekuni mengalami trauma masa kecil hingga melampiaskan rasa sakitnya dengan membunuh anak-anak jalanan tak berdosa. Baekuni dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Babeh Baekuni. Foto: Dok Okezone
Tubagus Yusuf Maulana (Dukun Usep)
Dukun Usep membunuh delapan korbannya dengan perencanaan yang matang. Semua korban yang dibunuh merupakan klien yang ingin menggandakan uangnya secara gaib. Dukun Usep menyuruh korban-korban ini melakukan ritual yang salah satunya meminum cairan hitam yang ternyata racun. Korban disuruh berdiri dalam lubang galian lalu meminum air itu sebagai syarat wajib. Setelah korban meninggal, Dukun Usep dengan mudah menguburnya.
Kejadian ini dilakukan dua kali, pertama pada Mei 2007 dengan lima korban. Lalu pada Juli 2007 dilakukan lagi dengan tiga korban. Juli 2008 Dukun Usep menerima hukuman mati dengan ditembak regu Brimob Banten.
Siswanto (Robot Gedek)
Siswanto, pria yang tega membunuh 12 anak laki-laki dengan amat kejam. Dia juga tak segan melakukan kekerasan seksual lalu membelah perut korban hingga terbuka. Setelah itu, dia akan meminum darah korbannya dan memutilasi tubuhnya untuk menghilangkan barang bukti. Hal mengerikan ini dilakukan oleh Siswanto mulai tahun 1994 hingga korban terakhir ditemukan pada Juli 1996.
Pria yang akhirnya meninggal tahun 2007 di Nusa Kambangan ini mengaku sangat menikmati aksinya. Bahkan, dia kerap mengambil beberapa bagian tubuh korban untuk disimpan sebagai kenang-kenangan.
Rio Martil
Rio Martil memiliki nama asli Antonius Rio Alex Bulo. Dia melakukan pembunuhan berantai terhadap 4 orang yang diketahui memiliki rental mobil. Dalam aksinya, Rio selalu menggunakan martil. Dia divonis mati oleh Pengadilan Negeri Purwokerto pada tahun 2001 dan dijebloskan ke penjara Nusa Kambangan.
Di dalam sel tahanan ternyata sikap Rio tak juga berubah. Dia membunuh Iwan Zulkarnaen pada tahun 2005. Berselang tiga tahun kemudian, Rio akhirnya menghadapi hukuman. Dia tewas ditembak satuan regu tembak.
Garibaldi Handayani
Garibaldi Handayani adalah anggota Polda Jambi. Dia dituduh melakukan pembunuhan terhadap 7 orang selama enam tahun terakhir bertugas di Jambi. Garibaldi ditangkap setelah korban terakhirnya ditemukan polisi dengan keadaan terbakar dan ada tembakan di kepala. Korban berjenis kelamin perempuan ini ternyata istri muda Garibaldi.
Dia akhirnya membuka semua identitas korban yang pernah dibantai hidup-hidup. Atas aksi kejamnya Garibaldi mendapatkan ganjaran hukuman mati.
Astini
Sosok pembunuh berantai sadis ini seorang perempuan. Awal mulai diketahui kasus pembunuhan karena warga menemukan potongan kepala dalam kantong plastik. Setelah diusut ternyata Astini membunuh tetangganya dan 2 tetangga lainnya yang menagih utang dengan kata-kata kasar.
Astini membunuh 3 tetangganya dan memutilasi tubuh korban menjadi 10 bagian. Setelah divonis mati pada Oktober 1996, Astini dieksekusi dengan cara ditembak pada Maret 2005.
(jon)