Perseteruan Mantan Lurah vs Mantan Mensos Kian Memanas, sang Jawara Dapat Dukungan Ketua Parpol
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Kisruh proyek pengurukan situ yang belum memiliki izin di Kampung Setu, Jalan Puspiptek, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), terus berlanjut dan kian memanas. Pengelolanya pun kesal lantaran proyek mereka kini disetop akibat protes yang terus dilancarkan mantan Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah.
Proyek pengurukan situ sempat berjalan meski telah disegel Satpol PP. Terakhir saat petugas datang ke lokasi pada Kamis 4 Maret 2021, seunit alat berat backhoe tepergok sedang beroperasi memindahkan gundukan tanah.
Baca juga: Protes Pengurukan Situ Dicuekin, Bachtiar Chamsyah: Saya Malu sebagai Bekas Menteri 9 Tahun
Saat itu, pengelola dan kontraktor berdalih bahwa backhoe dioperasikan hanya untuk membuat gorong-gorong saluran air. Satpol PP terlihat melunak tanpa menyikapi segel yang dicopot, lalu pengelola hanya diminta menyetop pengurukan sebelum izinnya terbit.
Pengelola proyek pengurukan itu diketahui dimotori mantan lurah bernama Abdullah Serin. Dia pernah menjabat sebagai anggota DPRD. Namun masyarakat sekitar lebih mengenalnya sebagai sosok jawara yang disegani.
Pengurukan situ itu telah berlangsung sejak Januari 2021. Mantan Mensos Bachtiar Chamsyah yang juga adalah warga sekitar langsung menentang pengurukan. Dia sedari awal cukup vokal meminta proyek pembangunan saung kuliner itu dihentikan sebelum perizinan resmi dikantongi.
Baca juga: Diprotes Mantan Mensos, Suap Izin Pengurukan Situ di Tangsel Terbongkar
Kini Abdullah Serin tidak lagi sendiri berhadapan dengan mantan Mensos, lantaran telah mengalir dukungan dari M Saleh Asnawi, ketua salah satu parpol di Tangsel. Mereka secara terang-terangan menuding, penolakan warga atas pengurukan akibat dipengaruhi seseorang yang ingin mengambil keuntungan pribadi dari keberadaan situ.
"Bahwa tanah itu adalah milik grup besar keluarga saya, kenapa saya sampai bicara itu ? karena saat ini memang grup saya yang memiliki tanah itu semua. Jangan sampai pihak-pihak di luar terpengaruh," ungkap Saleh di Lubana Sengkol, Setu, Minggu (7/3/2021).
Namun begitu, Saleh enggan lebih spesifik membeberkan apa makna yang dimaksudnya dengan kepentingan pribadi oleh pihak yang memprotes pengurukan situ. Menurut dia, hal demikian akan terjawab dengan sendirinya jika telah mengecek ke lokasi.
Proyek pengurukan situ sempat berjalan meski telah disegel Satpol PP. Terakhir saat petugas datang ke lokasi pada Kamis 4 Maret 2021, seunit alat berat backhoe tepergok sedang beroperasi memindahkan gundukan tanah.
Baca juga: Protes Pengurukan Situ Dicuekin, Bachtiar Chamsyah: Saya Malu sebagai Bekas Menteri 9 Tahun
Saat itu, pengelola dan kontraktor berdalih bahwa backhoe dioperasikan hanya untuk membuat gorong-gorong saluran air. Satpol PP terlihat melunak tanpa menyikapi segel yang dicopot, lalu pengelola hanya diminta menyetop pengurukan sebelum izinnya terbit.
Pengelola proyek pengurukan itu diketahui dimotori mantan lurah bernama Abdullah Serin. Dia pernah menjabat sebagai anggota DPRD. Namun masyarakat sekitar lebih mengenalnya sebagai sosok jawara yang disegani.
Pengurukan situ itu telah berlangsung sejak Januari 2021. Mantan Mensos Bachtiar Chamsyah yang juga adalah warga sekitar langsung menentang pengurukan. Dia sedari awal cukup vokal meminta proyek pembangunan saung kuliner itu dihentikan sebelum perizinan resmi dikantongi.
Baca juga: Diprotes Mantan Mensos, Suap Izin Pengurukan Situ di Tangsel Terbongkar
Kini Abdullah Serin tidak lagi sendiri berhadapan dengan mantan Mensos, lantaran telah mengalir dukungan dari M Saleh Asnawi, ketua salah satu parpol di Tangsel. Mereka secara terang-terangan menuding, penolakan warga atas pengurukan akibat dipengaruhi seseorang yang ingin mengambil keuntungan pribadi dari keberadaan situ.
"Bahwa tanah itu adalah milik grup besar keluarga saya, kenapa saya sampai bicara itu ? karena saat ini memang grup saya yang memiliki tanah itu semua. Jangan sampai pihak-pihak di luar terpengaruh," ungkap Saleh di Lubana Sengkol, Setu, Minggu (7/3/2021).
Namun begitu, Saleh enggan lebih spesifik membeberkan apa makna yang dimaksudnya dengan kepentingan pribadi oleh pihak yang memprotes pengurukan situ. Menurut dia, hal demikian akan terjawab dengan sendirinya jika telah mengecek ke lokasi.