Mengenal Riwayat Jakarta Selatan, Kota Paling Kaya di Wilayah Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA SELATAN merupakan salah satu Kota Admnistrasi di wilayah DKI Jakarta. Jakarta Selatan tergolong Kota Administrasi paling kaya dibandingkan dengan wilayah lain di Jakarta, karena banyak berdiri perumahan mewah, perkantoran, dan pusat bisnis.
Jakarta Selatan lahir dari rahim Surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1b3/1/1/66, dimana penataan wilayah administratif Pemerintah Kotapraja Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah kota dan juga merupakan dasar terbentuknya Wilayah Administrasi Kotamadya Jakarta Selatan. Maka hal ini juga tentunya membutuhkan lokasi perkantoran sendiri yang lebih memadai.
Sebelum Keputusan Gubernur itu diberlakukan, di Jakarta Selatan terdapat Kantor, Pemerintahan Kotabaru Kebayoran Baru yang beralamat di Jalan Hang Lekir I Nomor 5 yang dikepalai oleh seorang Kepala Kantor dan berada langsung di bawah Urusan, Pemerintahan Umum (UPU) Departemen Dalam Negeri dimana pejabatnya diberikedudukan setingkat Wedana.
Kepala Kantor Pemerintahan Kotabaru Kebayoran Baru tersebut dijabat oleh Almarhum H Mochtar Zakaria, dengan Almarhum H M A Adiwidjaya sebagai Asisten Wedana.
Baca Juga: Dari Bandar Kecil di Sungai Ciliwung Sejarah Jakarta Dimulai
Pada masa jabatan keduanya, lokasi ke kantor baru di Jalan Radio V, Kelurahan Kramat Pela, Kantor di Jalan Radio V, Kelurahan Kramat Pela. Inilah yang menjadi cikal bakal Kantor Wilayah Administrasi Kotamadya Jakarta Selatan, sesuai dengaan Keputusan Gubernur.
Bangunan kantor dibangun pada pertengahan tahun 1964 di atas tanah negara (eks. PCK) seluas 3.000 meter persegi. Namun karena keadaan situasi politik dalam negeri saat itu tidak menentu akibat adanya peristiwa G30S/PKI, maka penggunaan kantor tersebut baru dimulai tahun 1966.
Pada saat itu, struktur pemerintahannya terdiri dari empat direktorat ditambah dengan Kantor Sosial, BPN, Kantor Statistik dan kantor lainnya dengan jumlah perkiraan pegawai sekitar 1.000 orang pada tahun 1971.
Jakarta Selatan lahir dari rahim Surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1b3/1/1/66, dimana penataan wilayah administratif Pemerintah Kotapraja Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah kota dan juga merupakan dasar terbentuknya Wilayah Administrasi Kotamadya Jakarta Selatan. Maka hal ini juga tentunya membutuhkan lokasi perkantoran sendiri yang lebih memadai.
Sebelum Keputusan Gubernur itu diberlakukan, di Jakarta Selatan terdapat Kantor, Pemerintahan Kotabaru Kebayoran Baru yang beralamat di Jalan Hang Lekir I Nomor 5 yang dikepalai oleh seorang Kepala Kantor dan berada langsung di bawah Urusan, Pemerintahan Umum (UPU) Departemen Dalam Negeri dimana pejabatnya diberikedudukan setingkat Wedana.
Kepala Kantor Pemerintahan Kotabaru Kebayoran Baru tersebut dijabat oleh Almarhum H Mochtar Zakaria, dengan Almarhum H M A Adiwidjaya sebagai Asisten Wedana.
Baca Juga: Dari Bandar Kecil di Sungai Ciliwung Sejarah Jakarta Dimulai
Pada masa jabatan keduanya, lokasi ke kantor baru di Jalan Radio V, Kelurahan Kramat Pela, Kantor di Jalan Radio V, Kelurahan Kramat Pela. Inilah yang menjadi cikal bakal Kantor Wilayah Administrasi Kotamadya Jakarta Selatan, sesuai dengaan Keputusan Gubernur.
Bangunan kantor dibangun pada pertengahan tahun 1964 di atas tanah negara (eks. PCK) seluas 3.000 meter persegi. Namun karena keadaan situasi politik dalam negeri saat itu tidak menentu akibat adanya peristiwa G30S/PKI, maka penggunaan kantor tersebut baru dimulai tahun 1966.
Pada saat itu, struktur pemerintahannya terdiri dari empat direktorat ditambah dengan Kantor Sosial, BPN, Kantor Statistik dan kantor lainnya dengan jumlah perkiraan pegawai sekitar 1.000 orang pada tahun 1971.