Begini Penjelasan Refly Harun Soal Videonya dengan Gus Nur

Selasa, 02 Februari 2021 - 19:04 WIB
loading...
Begini Penjelasan Refly Harun Soal Videonya dengan Gus Nur
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - PN Jakarta Selatan menggelar sidang lanjutan kasus ujaran kebencian yang dilakukan Sugi Nur Raharja atau Gus Nur pada Selasa (2/2/2021). Agendanya mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU), salah satunya Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun .

Refly mengatakan, wawancara bersama Gus Nur hingga adanya pembahasan terkait Nahdlatul Ulama (NU) sejatinya sama sekali tidak dipersiapkan. Namun, memang soal diskusinya dengan Gus Nur sudah direncanakan sejak lama. Baca juga: Sidang Dugaan Kasus Ujaran Kebencian Gus Nur Bahas Keanggotaan Abu Janda di GP Anshor

"Sebenarnya rencana untuk kolaborasi itu sudah sebelumnya. Namun, baru terlaksana sekitar tanggal 12 Oktober lalu. Sehari sebelumnya, Gus Nur ke Jakarta untuk demo Omnibus Law, dia ikut terus kami realisasikan janji yang tidak terlaksana," ujarnya di persidangan, Selasa (2/2/2021).

Meski begitu, topik diskusi tentang NU di antara dirinya dengan Gus Nur saat itu tidaklah direncanakan. Tema diskusinya itu tak mengharuskan pada satu pembahasan tertentu, tapi berdasarkan isu-isu terkini.

"Interview itu tidak hanya soal itu saja, lepas saja temanya ya temanya isu terkini. Bagian pertama itu saya yang ditanya Gus Nur tentang omnibus, kemudian setengah jam bagian kedua saya yang tanya gantian," tuturnya. Baca juga: Laporkan Gus Nur, Sekjen PP GP Ansor Mengaku Dapat Perintah dari Gus Yaqut

Refly memberikan pertanyaan tentang pandangan Gus Nur terhadap NU hanyalah sebuah kejutan tanpa dipersiapkan sama sekali karena dia menganggap kalau Gus Nur itu orang NU yang dianggap cukup kritis. Pasalnya, NU saat ini bisa dikatakan bagian dari pemerintah.

"Kalau saya melihat rekaman itu, saya merasa surprise dengan Gus Nur karena beliau ini kan NU. Yang saya pahami NU itu biasa bagian dari pemerintah, tapi Gus Nur ini beda NU, tapi kritis. Makanya saya tanyakan pandangan NU," jelasnya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1885 seconds (0.1#10.140)