Motor Masuk Tol, Pengamat Sebut Pemotor Belum Pahami Google Maps
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengendara motor yang masuk jalan tol ada dua penyebabnya. Pertama, lemahnya pengetahuan teknologi dan rendahnya pengetahuan marka/rambu jalan.
Pengamat Transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno mengatakan, lemahnya teknologi menyebabkan pemotor menerobos tol. Ini mengacu alasan pemotor masuk tol karena disasar google maps. Sebab, sebelum masuk google maps dan memilih minta ditunjukkan rute, pemotor seharusnya melihat pilihan kendaraan. Baca juga: Upaya Petugas Jika Kedapatan Motor Masuk Jalan Tol
“Nah, kebanyakan yang menyasar karena tak melihat itu. Jadi, kalau bilang disasar saya rasa tak mungkin,” ujar Djoko, Sabtu (30/1/2021).
Dia juga menilai pengetahuan marka/rambu yang membuat pemotor menerabas jalan tol. Apalagi hampir setiap pintu masuk tol telah terpasang rambu-rambu mengenai larangan masuk jalan tol. Dari sini semestinya pemotor mengetahui dan melihat bila motor tak diperkenankan masuk tol.
Karena itu, dia menyarankan Kapolri wajib memperketat uji SIM. Selain harus memerhatikan uji praktik, SIM juga wajib menghitung uji teori yang kebanyakan memerlihatkan rambu/marka lalin. Baca juga: Ini Sebab Motor Terobos Tol Cikampek dan Jagorawi
“Ini harus diperhatikan. Terus juga budaya masyarakat kita yang semestinya mengetahui aturan,” tuturnya.
Djoko melihat kasus motor masuk tol harus dijadikan masalah serius. Sepengetahuannya ke depan sebagian jalan tol akan menggunakan sensor. Dengan demikian tak ada lagi gate maupun tapping kartu. “Masuk tol akan menggunakan sensor,” ucapnya.
Pengamat Transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno mengatakan, lemahnya teknologi menyebabkan pemotor menerobos tol. Ini mengacu alasan pemotor masuk tol karena disasar google maps. Sebab, sebelum masuk google maps dan memilih minta ditunjukkan rute, pemotor seharusnya melihat pilihan kendaraan. Baca juga: Upaya Petugas Jika Kedapatan Motor Masuk Jalan Tol
“Nah, kebanyakan yang menyasar karena tak melihat itu. Jadi, kalau bilang disasar saya rasa tak mungkin,” ujar Djoko, Sabtu (30/1/2021).
Dia juga menilai pengetahuan marka/rambu yang membuat pemotor menerabas jalan tol. Apalagi hampir setiap pintu masuk tol telah terpasang rambu-rambu mengenai larangan masuk jalan tol. Dari sini semestinya pemotor mengetahui dan melihat bila motor tak diperkenankan masuk tol.
Karena itu, dia menyarankan Kapolri wajib memperketat uji SIM. Selain harus memerhatikan uji praktik, SIM juga wajib menghitung uji teori yang kebanyakan memerlihatkan rambu/marka lalin. Baca juga: Ini Sebab Motor Terobos Tol Cikampek dan Jagorawi
“Ini harus diperhatikan. Terus juga budaya masyarakat kita yang semestinya mengetahui aturan,” tuturnya.
Djoko melihat kasus motor masuk tol harus dijadikan masalah serius. Sepengetahuannya ke depan sebagian jalan tol akan menggunakan sensor. Dengan demikian tak ada lagi gate maupun tapping kartu. “Masuk tol akan menggunakan sensor,” ucapnya.
(jon)