"Jadi visibility (jarak pandang) para penyelam terbatas sekali. Bahkan, visibility hanya sekitar berapa sentimeter, sekitar 10-20 sentimeter," kata Rasman di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2021).
Selain jarak pandang, arus di bawah air juga menghambat kinerja para penyelam. Kencangnya arus tersebut membuat penyelam harus menunggu beberapa saat. (Baca juga; Hari Terakhir Perpanjangan Operasi SAR Sriwijaya Air, Selanjutnya Tunggu Kabasarnas )
Baca Juga:
"Beberapa hari belakangan yang cukup menghambat di situ, arusnya cukup kencang sehingga penyelam menunggu waktu yang pas untuk mereka kembali menyelam. Makanya tidak signifikan pengambilan materialnya," tuturnya. (Baca juga; Camat Kepulauan Seribu Tegaskan Tidak Ada Sinyal SOS di Pulau Laki )
(wib)