Warga Depok Diedukasi soal Tanaman Obat oleh Peneliti Farmasi

Jum'at, 15 Januari 2021 - 12:04 WIB
loading...
Warga Depok Diedukasi soal Tanaman Obat oleh Peneliti Farmasi
Peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta yang menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Pancoran Mas Depok tentang pemanfaatan tanaman obat.Foto/SINDOnews/R Ratna Purnama
A A A
DEPOK - Tanaman obat atau jamu saat ini menjadi alternatif untuk menjaga dan memelihara kesehatan. Banyak peneliti di lingkungan kampus yang kini fokus pada tanaman obat tersebut dan menyebarluaskan hasil penelitian pada masyaarakat.

Seperti yang dilakukan peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) Jakarta yang menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di RT 02 Depok Jaya, Jalan Jambu Pancoran Mas Depok tentang Pemanfaatan Tanaman Obat (Jamu) untuk Pemeliharaan Kesehatan: Peningkatan Daya Tahan Tubuh.

Dalam kegiatan ini, Tim Pelaksana merupakan dosen Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan ketua tim pelaksana Ni Made Dwi Sandhiutami yang beranggotakan Yesi Desmiaty, Diah Kartika Pratami, Sondang Khairani, Greesty Finotory dan Desi Nadya Aulena. Pelaksanaan kegiatan PkM ini merupakan salah satu media sosialisasi FFUP mengenai pemanfaatan obat tradisional sebagai pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan pada masa Pandemi Covid-19 yang digalakkan oleh Kementrian Kesehatan RI.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan dihadiri oleh pejabat RT 02, ketua PKK dan warga kader. Ketua tim pelaksana, Ni Made Dwi Sandhiutami mengatakan, tim penyuluh mengenalkan pemanfaatan tanaman obat (Jamu) untuk pemelihataan kesehatan sebagai peningkat daya tahan tubuh, dengan memanfaatkan tanaman yang ada dilingkungan kita sehari-hari berupa simplisia. Misalnya jahe merah, kunyit, temulawak, daun kelor, daun pegagan, bawang putih, kencur, kayu manis, madu dan jeruk nipis.

“Dari bahan-bahan yang mudah diperoleh ini, masyarakat dapat memanfaatkan tanaman obat dan diolah dalam bentuk jamu yang berguna meningkatkan daya tahan tubuh kita terutama pada masa pandemi Covid-19 ini. Alat yang digunakan juga sangat praktis yaitu peralatan sederhana untuk merebus bahan simplisia,” katanya, Jumat (15/1/2021).

Ada beberapa bahan ramuan peningkat daya tahan tubuh, antara lain jahe merah yang memiliki kandungan gingerol dan berkhasiat sebagai antiinflamasi serta antioksidan. Digunakan 2 ruas ibu jari jahe merah, ditambahkan 1 buah jeruk nipis yang mengandung vitamin C dan antioksidan, kayu manis sebanyak 3 jari, gula merah secukupnya dan air putih 3 cangkir.

Cara membuatnya dengan mencuci semua bahan hingga bersih, jahe merah digeprek. Rebus air hingga mengeluarkan uap dan masukkan bahan simplisia yang sudah disiapkan serta gula merah, kemudian rebus dengan api kecil selama 15 menit, saring dalam keadaan dingin. Ramuan ini bisa digunakan 1 kali sehari 1,5 cangkir.

Resep ini merupakan salah satu rekomendasi KemenKes RI melalui Surat Edaran Dirjen Yankes Kemenkes RI No.HK.02.02/IV.2243/2020 tentang Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit, dan perawatan Kesehatan.

“Pada masa pandemi Covid 19 ini salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh kita yaitu memanfaatkan bahan dan ramuan simplisia disekitar kita, selain tetap menjaga protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan” tambahnya.

Pihak RT 02 Depok Jaya Bapak Berlian Dananjoyo Kusumo mengapresiasi kegiatan yang sudah dilakukan oleh Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. “Kegiatan ini turut membantu masyarakat dalam hal memberikan informasi dan pembuatan sediaan jamu yang mudah serta simpel dengan harapan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat RT 02 Depok Jaya Pancoran Mas,” katanya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1596 seconds (0.1#10.140)