Pemakaman Syekh Ali Jaber, Kesedihan Mendalam sang Adik dan Ustaz Yusuf Mansur

TANGERANG - Pemakaman ulama ternama Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber , di Pondok Pesantren Darul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, diwarnai kesedihan mendalam, Kamis (14/1/2021) petang. Prosesi pemakaman berlangsung tertutup ini, yang hanya dihadiri oleh kerabat dekat.

Moh Jaber, adik dari Syekh Ali Jaber, tampak tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Begitupun dengan Ustaz Yusuf Mansur dan sejumlah kerabat yang datang ke lokasi pemakaman, tampak sedih.

Tangisan pun pecah saat Syekh Ali Jaber dimakamkan. Apalagi saat Yusuf Mansur memimpin doa, tidak sedikit pelayat yang meneteskan air mata.

Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal, Berikut Profile dan Kiprahnya

"Siapapun diantara jamaah yang punya utang pitung alihkan kepada saya. Kalau ada yang bisa memaafkan beliau, terima kasih," ujar Moh Jaber saat menyampaikan sambutan, .

"Kalau diantara kalian ada yang butuh dan masih masih mau tagih (utang), biar tagih kepada saya, biar beliau tenang dialam kubur," sambung Moh Jaber dengan suara bergemetar.

Baca juga: Warga Berbondong-bondong Kawal Jenazah Syekh Ali Jaber ke Rumah Duka

Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Ustaz Yusuf Mansur sebelummya mengaku dimakamkannya Syekh Ali di pemakaman keluarganya itu merupakan berkah. Pemilihan tempat pemakaman ini sudah sesuai dan atas pembicaraan dari pihak keluarga. Sehingga, diharapkan menjadi tempat yang terbaik.



"Kenapa dimakamkan di sini, menurut keluarga, di sini penghafal Alquran ada 2.000 an, jadi sehari-hari beliau bersama pengafal Quran, dan ini berkah bangat," tukasnya.

Baca juga: Ini Alasan Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran Cipondoh

Yusuf Mansur menyebut pada 2008 silam almarhum pernah tinggal di ponpes tersebut. Dari Pondok Pesantren Darul Quran ini pula awal mula dakwah Syekh Ali Jaber, hingga bisa menyebar luas ke seluruh pelosok wilayah Indonesia.

Lihat juga Foto-Foto: Ratusan Warga Antarkan Jenazah Syekh Ali Jaber Menuju Pemakaman di Pesantren Daarul Quran

"Saya belajar ngaji dan setoran surat ke Beliau, dan bahu membahu membangun Daarul Quran," kata Yusuf Mansur.