Bantu Operasi SAR Sriwijaya Air, Baguna PDIP Dirikan Dapur Umum di JICT 2
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP dan DPD Provinsi DKI Jakarta PDI Perjuangan , serta Badan SAR Nasional (Basarnas), bersinergi dalam mengevakuasi korban pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Kepala Baguna DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan Basarnas dalam evakuasi korban pesawat Sriwijaya SJ 182, dengan mendirikan dapur umum.
"Kami dari Baguna DPP dan Baguna DPD PDIP Provinsi DKI Jakarta mendirikan dapur umum untuk kebutuhan semua relawan yang mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu," kata Kenneth dalam keterangannya, Rabu (13/1/2021).
Baca juga: Cuaca Buruk, Garuda dan Lion Tujuan Pontianak Mendarat di Sumatera
Baguna DPP dan Baguna DPD DKI Jakarta mendirikan dapur umum di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di sana sejumlah relawan Baguna PDIP memasak untuk kebutuhan Tim SAR.
Pria yang kerap disapa Kent itu menambahkan, selain mendirikan dapur umum, Baguna PDI Perjuangan turut andil dalam proses evakuasi pengangkatan puing-puing pesawat serta jenazah korban pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu.
"Para relawan Baguna juga turut andil dalam proses evakuasi tersebut, untuk membantu tim SAR gabungan," tutur Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.
Baca juga: Baca juga:Raffi Ahmad Ikut Divaksin Bareng Jokowi )
Di dapur umum itu, Baguna DPP PDIP membuat 3.000 paket makanan per harinya untuk para relawan yang mengevakuasi pesawat Sriwijaya Air.
"Kami siapkan tiga ribu paket makanan untuk para relawan sebanyak tiga kali, makan pagi, siang, dan malam. Kami juga menyediakan minuman seperti kopi dan teh serta makanan kecil. Posko Baguna PDIP akan melayani semua relawan yang datang ke sini selama 24 jam. Inilah bentuk dari pelayanan dan pengabdian kami," tutur Kent.
Atas nama pribadi dan PDIP, Kent menyampaikan dukacita yang mendalam atas peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Ia mendoakan upaya pencarian pesawat dan korban dapat berjalan tanpa kendala.
"Atas nama pribadi dan partai. Kami sampaikan dukacita yang mendalam terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, untuk para korban dan keluarga yang ada di pesawat tersebut," sambung Kent.
Kent pun mengapresiasi kerja keras para pihak yang terlibat dalam pencarian, dan investigasi Sriwjaya Air SJ 182, seperti Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami berharap dengan ditemukannya black box tersebut, KNKT bisa mencari penyebab jatuhnya pesawat untuk menjadi evaluasi penyebab jatuhnya pesawat tersebut, dan juga dapat menjadi acuan dalam mengevaluasi pesawat-pesawat yang lain," pungkasnya.
Baca juga: Black Box Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Pencarian Diperluas
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu 9 Januari sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Dari data manifest, pesawat diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Kepala Baguna DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan Basarnas dalam evakuasi korban pesawat Sriwijaya SJ 182, dengan mendirikan dapur umum.
"Kami dari Baguna DPP dan Baguna DPD PDIP Provinsi DKI Jakarta mendirikan dapur umum untuk kebutuhan semua relawan yang mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu," kata Kenneth dalam keterangannya, Rabu (13/1/2021).
Baca juga: Cuaca Buruk, Garuda dan Lion Tujuan Pontianak Mendarat di Sumatera
Baguna DPP dan Baguna DPD DKI Jakarta mendirikan dapur umum di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di sana sejumlah relawan Baguna PDIP memasak untuk kebutuhan Tim SAR.
Pria yang kerap disapa Kent itu menambahkan, selain mendirikan dapur umum, Baguna PDI Perjuangan turut andil dalam proses evakuasi pengangkatan puing-puing pesawat serta jenazah korban pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu.
"Para relawan Baguna juga turut andil dalam proses evakuasi tersebut, untuk membantu tim SAR gabungan," tutur Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.
Baca juga: Baca juga:Raffi Ahmad Ikut Divaksin Bareng Jokowi )
Di dapur umum itu, Baguna DPP PDIP membuat 3.000 paket makanan per harinya untuk para relawan yang mengevakuasi pesawat Sriwijaya Air.
"Kami siapkan tiga ribu paket makanan untuk para relawan sebanyak tiga kali, makan pagi, siang, dan malam. Kami juga menyediakan minuman seperti kopi dan teh serta makanan kecil. Posko Baguna PDIP akan melayani semua relawan yang datang ke sini selama 24 jam. Inilah bentuk dari pelayanan dan pengabdian kami," tutur Kent.
Atas nama pribadi dan PDIP, Kent menyampaikan dukacita yang mendalam atas peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Ia mendoakan upaya pencarian pesawat dan korban dapat berjalan tanpa kendala.
"Atas nama pribadi dan partai. Kami sampaikan dukacita yang mendalam terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, untuk para korban dan keluarga yang ada di pesawat tersebut," sambung Kent.
Kent pun mengapresiasi kerja keras para pihak yang terlibat dalam pencarian, dan investigasi Sriwjaya Air SJ 182, seperti Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami berharap dengan ditemukannya black box tersebut, KNKT bisa mencari penyebab jatuhnya pesawat untuk menjadi evaluasi penyebab jatuhnya pesawat tersebut, dan juga dapat menjadi acuan dalam mengevaluasi pesawat-pesawat yang lain," pungkasnya.
Baca juga: Black Box Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Pencarian Diperluas
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu 9 Januari sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Dari data manifest, pesawat diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
(thm)