Oemar Seno Adji, Mantan Ketua MA yang Namanya Jadi Ruang Sidang PN Jakarta Selatan

Senin, 11 Januari 2021 - 08:10 WIB
loading...
Oemar Seno Adji, Mantan Ketua MA yang Namanya Jadi Ruang Sidang PN Jakarta Selatan
Prof Oemar Seno Adji (kanan) bersama Presiden RI Soekarno. Foto: onesearch.id
A A A
JAKARTA - Sidang praperadilan Habib Rizieq Shihab terkait penetapan tersangka kerumunan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat kerap digelar di Ruang Sidang Oemar Seno Adji Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Tahukah anda Oemar Seno Adji yang namanya diabadikan di PN Jakarta Selatan? Berikut informasi yang berhasil dihimpun SINDOnews mengenai sosok Oemar Seno Adji, Senin (11/1/2021). (Baca juga: Serunya Sidang Praperadilan Habib Rizieq, Adu Kuat Kubu HRS versus Polda Metro Jaya)

Berdasarkan situs perpusnas.go.id, Oemar Seno Adji lahir di Surakarta, 5 Desember 1915. Dia adalah seorang anak bupati yang mendapat pendidikan terbaik saat itu, mulai dari HIS Solo dilanjutkan ke MULO Solo dan AMS Yogyakarta.

Setelah lulus, dia bekerja di Departemen Kehakiman (1946-1949). Seno aktif mendalami hukum dan berhasil menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1949). Kemudian, dia diangkat menjabat Jaksa Agung Muda periode (1950-1959).

Setelah masa jabatannya berakhir sebagai Jaksa Agung Muda, sejak 1959 Seno menjadi dosen dan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) serta menjabat Dekan Fakultas Hukum UI (1966-1968). (Baca juga: PN Jakarta Selatan Majukan Agenda Kesimpulan Sidang Praperadilan Habib Rizieq)

Di pemerintahan, dia dipercaya menduduki Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan I (1968-1973) dan Ketua Mahkamah Agung (1974-1982). Setelah itu, dia kembali ke dunia akademis sebagai Rektor Universitas Krisnadwipayana (1981-1984). Seno juga membuka Kantor Advokat Oemar Seno Adji.

Dikutip dari Ensiklopedia Jakarta, Prof Oemar Seno Adji juga pernah menjabat anggota dewan Pembina LIPI dan anggota kehormatan PWI. Tulisan-tulisannya mengenai hukum pidana, undang-undang pers dan masalah hukum, pada umumnya banyak disiarkan dalam bentuk penerbitan dan makalah dalam berbagai seminar. Pemegang berbagai tanda jasa ini juga pernah menerima tanda penghargaan dari Filipina, The Maginoo of the Order of Sikatuna.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3253 seconds (0.1#10.140)