Pelanggar Protokol Kesehatan Malam Tahun Baru Dibawa ke Lapangan Polda Metro

Kamis, 31 Desember 2020 - 19:10 WIB
loading...
Pelanggar Protokol Kesehatan...
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memerintahkan agar para pelanggar protokol kesehatan dibawa ke Lapangan Polda Metro Jaya dan dilakukan Rapid Test Antigen. SINDOnews/Helmi Syarif
A A A
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memerintahkan agar para pelanggar protokol kesehatan pada malam pergantian tahun baru dibawa ke Lapangan Polda Metro Jaya dan dilakukan Rapid Test Antigen. “Bawa ke Lapangan Polda Metro Jaya untuk dites, bahkan kalau bisa sama kendaraannya dibawa ke sini,” katanya, Kamis (31/12/2020).

Kapolda menjelaskan, dalam operasi Kemanusaiaan malam tahun baru 2021 ini pihaknya menurunkan, 5.800 personel di lapangan. Personel yang stand by di Kodam Jaya sebanyak tiga batalion dan tujuh satuan setingkat kompi atau 700 personel Brimob di beberapa titik yang disiagakan.

Nantinya, seluruh personel telah diberikan penjelasan terkait pengamanan malam tahun baru. Ribuan personel akan memastikan warga mematuhi aturan crowd free night (malam bebas kerumunan) dan car free night (malam bebas kendaraan).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk melarang perayaan malam tahun baru 2021. Kebijakan ini didukung oleh TNI-Polri. "Kita meminimalisir kerumunan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19," ujar jenderal bintang dua itu. (Baca juga; Malam Tahun Baru, Warga Depok, Tangsel dan Tangerang, Dilarang Masuk Jakarta )

Dari ribuan personel itu ada tim pemburu COVID-19. Tim ini hanya fokus pada pelanggar protokol kesehatan. Seperti tidak memakai masker hingga membuat kerumunan. Fadil meminta anggotanya tidak ragu dalam menindak pelanggar.

Jika perlu, kata dia, sepeda motor pelanggar turut diamankan sebagai barang bukti. "Khususnya mereka yang membandel. Kita sudah sosialisasi agar malam tahun baru tetap di rumah bersama keluarga," tuturnya. (Baca juga; 6 Pengunjung Kawasan Puncak Bogor Reaktif COVID-19 )

Lebih lanjut, Fadil memperingati anggota untuk tidak melakukan tindakan yang kontra produktif. Seperti kekerasan verbal maupun fisik kepada masyarakat di lapangan. "Perlakukan masyarakat secara humanis, karena sejatinya operasi kita adalah operasi kemanusiaan," tukasnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1448 seconds (0.1#10.140)