Program Bansos Catut Dewan Masjid Indonesia, Polisi Cari Unsur Pidana dan Bidik Pelaku

Minggu, 27 Desember 2020 - 17:26 WIB
loading...
Program Bansos Catut Dewan Masjid Indonesia, Polisi Cari Unsur Pidana dan Bidik Pelaku
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Polisi mulai memproses kasus penipuan yang mengajukan program bantuan sosial (bansos) Kementerian Sosial dengan mencatut nama Dewan Masjid Indonesia (DMI) . Tahap awal yang dilakukan dengan melakukan klarifikasi terhadap pelapor.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, klarifikasi ini untuk mencari unsur pidana dan juga pelaku yang melakukan aksi diduga penipuan. (Baca juga: Laporan Dewan Masjid Indonesia Mulai Diproses Polda Metro Jaya)

Diharapkan pelapor membawa semua alat bukti dalam kasus tersebut. “Nanti penyidik segera lakukan klarifikasi dengan bukti yang ada,” ujar Yusri, Minggu (27/12/2020).

Direktur Program DMI Munawar Fuad menjelaskan, orang tidak dikenal membuat proposal dengan mengatasnamakan Dewan Masjid Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan Menteri Sosial terkait penyaluran bantuan sembako dan perlengkapan medis.

"Dalam proposal dijelaskan acaranya diketuai oleh Direktur Program DMI Munawar Fuad Noeh di bawah kepanitiaan yang ditentukan oleh PP DMI. Khusus bantuan paket sembako senilai hampir Rp90 miliar. Sisanya diberikan dalam bentuk bantuan medis berupa masker, hand sanitizer hingga penyemprotan dan alat semprot," ungkap Munawar.

Orang tidak dikenal itu memalsukan tanda tangan Ketua Umum PP DMI Jusuf Kalla dan Direktur Program DMI Munawar Fuad. PP DMI langsung mengklarifikasi setelah mendapatkan pemberitahuan dari Kemensos. (Baca juga: Dewan Masjid Indonesia Melapor ke Polda Metro Jaya, Yusri: Masih Dipelajari)

"Mereka tadinya mau konfirmasi apa ini benar atau tidak dan ini kami dapat datanya dari mereka. Sebelumnya kan sudah pernah ada alokasi bansos untuk DMI dan disalurkan melalui DMI Jakarta. Nah, ini mau proses seleksi pengajuan dan rencana mereka mau alokasikan kemana kan nama saya ada di situ," katanya.

Mengetahui itu, akhirnya DMI yakin hal tersebut adalah pemalsuan hingga langsung melaporkan kasus ke pihak kepolisian.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1481 seconds (0.1#10.140)