IPW Nilai Kematian Tahanan Narkoba di Sel Polres Tangsel Sangat Aneh

Rabu, 16 Desember 2020 - 19:42 WIB
loading...
IPW Nilai Kematian Tahanan Narkoba di Sel Polres Tangsel Sangat Aneh
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Foto: Dok SINDOnews
A A A
TANGERANG SELATAN - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane ikut menanggapi kejanggalan tewasnya tahanan narkoba bernama Sigit Setiawan (33) di Mapolres Tangsel.

Dia menilai kematian tahanan tersebut sangat aneh. Apalagi sebelum tewas dan saat keluarganya membesuk, kondisi tersangka sudah parah. (Baca juga: Tahanan Tewas di Sel Polres Tangsel, Keluarga: Kita Nggak Dikasih Memandikan dan Mengkafani)

"Misalnya, di jidatnya ada luka robek, leher belakangnya ada luka kayak bekas tetes-tetesan plastik dibakar. Kelingking kanannya patah. Waktu diajak ngobrol, kelihatan tersangka sedang menahan sakit mungkin karena badannya ada yang luka. Selain itu, saat tersangka tewas keluarganya dipersulit untuk melihat jenazah," ungkapnya, Rabu (16/12/2020).

Menurut dia, dari fakta-fakta itu patut diduga ada perlakuan tak wajar yang dialami tersangka. Untuk itu, keluarga korban harus melaporkan hal ini ke Propam Mabes Polri agar kasus diusut secara terang benderang. "Apapun kesalahan tersangka, aparat sebagai penegak hukum tidak boleh semena-mena apalagi hingga menyebabkan tersangka tewas," ujarnya.

Wakapolres Tangerang Selatan Kompol Stephanus Luckyto Andri Wicaksono membantah tahanan narkoba di Polres Tangsel yang berinisial SS (33) meninggal lantaran mendapat tindakan kekerasan oleh petugas. (Baca juga: Tahanan Polres Tangsel Tewas di Sel, Keluarga: Banyak Luka Bekas Penganiayaan)

"Almarhum sebelum meninggal pada 9 Desember 2020 sudah pernah mengalami gejala sakit, dimana saat itu beliau mengalami sesak napas dan kami bawa ke salah satu rumah sakit di Serpong," katanya.

Dalam penanganan medis, SS diberikan bantuan pernapasan atau oksigen, obat sesak napas, dan ditreatment sekitar 1-2 jam. Saat kondisi mulai membaik yang bersangkutan dikembalikan lagi ke selnya. Namun, pada 11 Desember 2020 SS mengalami gejala sama.

"Kami lakukan pertolongan medis segera, tapi meninggal di jalan. Rekam medisnya ada semua termasuk visum yang dikeluarkan dari rumah sakit," kata Luckyto.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1859 seconds (0.1#10.140)