Asrama Putri UIN Ciputat Diteror Pria Cabul, Curi Underwear dan Menyelinap di Toilet
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Asrama Korp HMI Wati (Kohati) UIN Syarif Hidayatullah , Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), diteror kelakuan pria cabul . Selain mencuri underwear, pelaku juga menyelinap cukup lama di dalam toilet asrama yang dihuni belasan mahasiswi itu.
Informasi yang dihimpun, pria cabul itu telah tiga kali menyelinap masuk ke dalam asrama Kohati, yakni sejak tanggal 3, 4 dan terakhir 5 Desember 2020 dinihari. Aksinya terekam kamera CCTV yang terpasang di area asrama.
Pengurus Wisma Kohati berinisial, PI (25) menuturkan, pada kejadian terakhir kali Sabtu 5 Desember sekira pukul 02.30 WIB, pria tersebut terpantau di CCTV kembali menerobos masuk ke dalam asrama dengan membobol pintu depan.
"Karena memang hari-hari sebelumnya si terduga pelaku sudah datang, maka teman-teman di sini memang merasa ketakutan, jadi tidur pun tidak nyenyak pada saat itu. Akhirnya si terduga pelaku tiba-tiba datang lagi, dan kita karena memang di kosan kita ini ada CCTV, jadi kita langsung lihat di CCTV dan akhirnya kita minta bantuan ke teman-teman laki-laki yang ada di sekitar asrama," tuturnya kepada Okezone, Minggu (6/12/2020).
Tak beberapa lama bantuan massa dari luar tiba, hingga langsung bergerak menyisir mencari keberadaan pelaku. Pria cabul itu pun tak bisa berkutik, saat massa dan warga meringkusnya di halaman belakang asrama Kohati.
"Dari penangkapan itu kita langsung bawa ke Polsek. Sebelum subuh kita sudah di Polsek," sambungnya. (Baca: Tertimpa Pohon Tumbang, 10 Pemetik Teh di Puncak Bogor Terluka)
Belum diketahui apa motif sebenarnya pelaku menyusup masuk ke dalam asrama Kohati. Namun dari penelusuran pengurus, diketahui jika pelaku mencuri underwear dan buku dari perpustakaan di dalam asrama. Dia pun sempat terpantau memasuki toilet untuk beberapa saat.
"Sebetulnya barang yang hilang itu dia ngambil buku dari perpustakaan milik wisma Kohati. Kemudian kita memang ada di CCTV sebetulnya, kita melihat bahwa dia mengambil celana dalam punya salah satu mahasiswi Kohati," ungkap PI.
Saat beraksi, pelaku datang memakai masker. Pada saat awal kejadian tanggal 3, para pengurus dan penghuni sebenarnya telah mengantisipasi dengan menahan pintu depan menggunakan meja dan kursi. Namun lagi-lagi, pelaku tetap bisa merangsek masuk."Kita pake pengamanan, bahkanitu sudsh dihalangi meja dan kursi yang cukup berat dari dalam. Cuma kita aneh juga kenapa tetap bisa masuk," ucapnya.
Sayangnya, pelaporan atas kejadian itu belum bisa ditindaklanjuti secara hukum oleh unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel. Saat konsultasi, kata PI, petugas mengatakan jika kejadian tersebut belum cukup syarat untuk memenuhi unsur pidana."Kita menyayangkan bahwa pihak kepolisian belum menerima pelaporan kami. Alasannya itu karena tidak masuk unsur pidananya," keluhnya.
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Endy Mahandika menerangkan, jika pihaknya telah melakukan penanganan sesuai prosedur saat pelaporan awal. Dikatakannya, petugas yang berjaga saat itu ikut mengantar korban, pelapor, serta pelaku ke unit PPA Polres Tangsel.
"Jadi kita sudah tangani sesuai prosedur saat itu. Jadi begitu datang, korban dan pelapor lalu kita antar ke Polres. Karena memang penanganannya untuk perempuan dan anak itu di PPA Polres," kata Endy terpisah.
Sementara, Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan serta Kasatreskrim AKP Angga Surya Saputra belum bisa menanggapi perihal unsur laporan tersebut. Saat dihubungi belum ada jawaban dari keduanya atas hal itu.
Video detik-detik saat pelaku diamankan warga pun tersebar viral di media sosial. Sebagian netizen menuding jika apa yang dilalukan pelaku merupakan bentuk kelainan dan bisa menimbulkan pelecehan seksual bagi para penghuni asrama.
Informasi yang dihimpun, pria cabul itu telah tiga kali menyelinap masuk ke dalam asrama Kohati, yakni sejak tanggal 3, 4 dan terakhir 5 Desember 2020 dinihari. Aksinya terekam kamera CCTV yang terpasang di area asrama.
Pengurus Wisma Kohati berinisial, PI (25) menuturkan, pada kejadian terakhir kali Sabtu 5 Desember sekira pukul 02.30 WIB, pria tersebut terpantau di CCTV kembali menerobos masuk ke dalam asrama dengan membobol pintu depan.
"Karena memang hari-hari sebelumnya si terduga pelaku sudah datang, maka teman-teman di sini memang merasa ketakutan, jadi tidur pun tidak nyenyak pada saat itu. Akhirnya si terduga pelaku tiba-tiba datang lagi, dan kita karena memang di kosan kita ini ada CCTV, jadi kita langsung lihat di CCTV dan akhirnya kita minta bantuan ke teman-teman laki-laki yang ada di sekitar asrama," tuturnya kepada Okezone, Minggu (6/12/2020).
Tak beberapa lama bantuan massa dari luar tiba, hingga langsung bergerak menyisir mencari keberadaan pelaku. Pria cabul itu pun tak bisa berkutik, saat massa dan warga meringkusnya di halaman belakang asrama Kohati.
"Dari penangkapan itu kita langsung bawa ke Polsek. Sebelum subuh kita sudah di Polsek," sambungnya. (Baca: Tertimpa Pohon Tumbang, 10 Pemetik Teh di Puncak Bogor Terluka)
Belum diketahui apa motif sebenarnya pelaku menyusup masuk ke dalam asrama Kohati. Namun dari penelusuran pengurus, diketahui jika pelaku mencuri underwear dan buku dari perpustakaan di dalam asrama. Dia pun sempat terpantau memasuki toilet untuk beberapa saat.
"Sebetulnya barang yang hilang itu dia ngambil buku dari perpustakaan milik wisma Kohati. Kemudian kita memang ada di CCTV sebetulnya, kita melihat bahwa dia mengambil celana dalam punya salah satu mahasiswi Kohati," ungkap PI.
Saat beraksi, pelaku datang memakai masker. Pada saat awal kejadian tanggal 3, para pengurus dan penghuni sebenarnya telah mengantisipasi dengan menahan pintu depan menggunakan meja dan kursi. Namun lagi-lagi, pelaku tetap bisa merangsek masuk."Kita pake pengamanan, bahkanitu sudsh dihalangi meja dan kursi yang cukup berat dari dalam. Cuma kita aneh juga kenapa tetap bisa masuk," ucapnya.
Sayangnya, pelaporan atas kejadian itu belum bisa ditindaklanjuti secara hukum oleh unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel. Saat konsultasi, kata PI, petugas mengatakan jika kejadian tersebut belum cukup syarat untuk memenuhi unsur pidana."Kita menyayangkan bahwa pihak kepolisian belum menerima pelaporan kami. Alasannya itu karena tidak masuk unsur pidananya," keluhnya.
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Endy Mahandika menerangkan, jika pihaknya telah melakukan penanganan sesuai prosedur saat pelaporan awal. Dikatakannya, petugas yang berjaga saat itu ikut mengantar korban, pelapor, serta pelaku ke unit PPA Polres Tangsel.
"Jadi kita sudah tangani sesuai prosedur saat itu. Jadi begitu datang, korban dan pelapor lalu kita antar ke Polres. Karena memang penanganannya untuk perempuan dan anak itu di PPA Polres," kata Endy terpisah.
Sementara, Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan serta Kasatreskrim AKP Angga Surya Saputra belum bisa menanggapi perihal unsur laporan tersebut. Saat dihubungi belum ada jawaban dari keduanya atas hal itu.
Video detik-detik saat pelaku diamankan warga pun tersebar viral di media sosial. Sebagian netizen menuding jika apa yang dilalukan pelaku merupakan bentuk kelainan dan bisa menimbulkan pelecehan seksual bagi para penghuni asrama.
(hab)