Kian Diburu, Bisnis Ikan Cupang Terus Menjamur di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ikan cupang merupakan ikan hias yang saat ini tengah diburu banyak masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang mulai membudidayakan ikan tersebut hingga akhirnya mendapatkan income yang tak sedikit.
Seperti yang dilakukan oleh Edy Priyono, warga Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Menurut Edy, memelihara ikan cupang tidaklah sulit apabila sudah jatuh hati pada ikan hias yang tengah naik daun itu. Karena, kata dia, memelihara ikan cupang tidak harus membersihkan wadahnya setiap hari.
“Tidak setiap hari diganti. Cukup tiga hari sekali airnya diganti. Selain itu perawatan air, jaga kadar air PH-nya. 3 hari sekali diganti airnya dengan kadar air garam dengan campuran air daun ketapang,” kata Edy saat berbincang dengan SINDOnews, Kamis 12 November 2020.
Meski bisnis ikan cupang saat ini sangat menjanjikan, kata Edy, ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi pemula yang hendak memelihara ikan tersebut. Apalagi, kata dia, jika ikan cupang ingin dibudiyakan harus memperhatikan pakannya.
“Daun ketapang fungsinya untuk menjaga warna, kutu air juga bagus. Kalau pakai cacing sutra agak kurang bagus. Kalau encu boleh tapi yang ukuran sedang atau muda. Tapi encu biasanya khusus untuk betinanya. Kalau untuk pejantannya nanti malah galak, kalau untuk pakan ikan yang akan dibudidayakan,” terang Edy.
Perawatan demikian untuk mendapatkan kualitas yang bagus. Karena, kata Edy, jika kualitas bagus harga akan mengikuti dengan sendirinya. “Jadi untuk mendapatkan kualitas yang bagus butuh perawatan,” pungkasnya.
Meski begitu, kata dia, bagi penghobi harga bukanlah masalah. Karena, tambahnya, kalau sudah srek dan berkualitas pasti akan dibeli juga. ( )
“Kalau untuk penghobi mah harga enggak jadi masalah. Sama dengan dunia burung. Jadi harga enggak jadi batasan. Tapi selera dan kualitas,” kata Edy yang juga hobi burung berkicau ini.
Selain itu, dia menambahkan, pernak-pernik ikan cupang juga bisa dijadikan lading bisnis pada saat pandemic ini. Karena, permintaannya juga cukup banyak. ( )
“Di masa pandemi ini, dunia cupang juga menjanjikan bagi mereka yang terjun untuk bisnis buka lahan bisnis. Pakan hidup seperti kutu air, bisa diternak juga, jentik nyamuk, cacing sutra atau casut. Selain pakan kaya pellet, ditambah perlengkapan yang juga ikut menjanjikan toples, steroform/wadah pembesaran burayak atau anakan cupang, boks plastik, sampai plastik untuk packing ikannya,” tuturnya.
Kemudian, masih kata Edy yang tengah mengembang biakkan cupang Blue Rim dan Multi ini, rak besi juga bisa menopang dunia cupang yang tengah naik pamor ini. “Rak besi mulai dari bahan sederhana dari kayu sampai yang modern pun ikut kebagian rezeki dari cupang. Belum boks plastik untuk wadah pemijahan, soliter, lampu, mini boks studio dan lain-lain,” tuturnya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
Seperti yang dilakukan oleh Edy Priyono, warga Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Menurut Edy, memelihara ikan cupang tidaklah sulit apabila sudah jatuh hati pada ikan hias yang tengah naik daun itu. Karena, kata dia, memelihara ikan cupang tidak harus membersihkan wadahnya setiap hari.
“Tidak setiap hari diganti. Cukup tiga hari sekali airnya diganti. Selain itu perawatan air, jaga kadar air PH-nya. 3 hari sekali diganti airnya dengan kadar air garam dengan campuran air daun ketapang,” kata Edy saat berbincang dengan SINDOnews, Kamis 12 November 2020.
Meski bisnis ikan cupang saat ini sangat menjanjikan, kata Edy, ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi pemula yang hendak memelihara ikan tersebut. Apalagi, kata dia, jika ikan cupang ingin dibudiyakan harus memperhatikan pakannya.
“Daun ketapang fungsinya untuk menjaga warna, kutu air juga bagus. Kalau pakai cacing sutra agak kurang bagus. Kalau encu boleh tapi yang ukuran sedang atau muda. Tapi encu biasanya khusus untuk betinanya. Kalau untuk pejantannya nanti malah galak, kalau untuk pakan ikan yang akan dibudidayakan,” terang Edy.
Perawatan demikian untuk mendapatkan kualitas yang bagus. Karena, kata Edy, jika kualitas bagus harga akan mengikuti dengan sendirinya. “Jadi untuk mendapatkan kualitas yang bagus butuh perawatan,” pungkasnya.
Meski begitu, kata dia, bagi penghobi harga bukanlah masalah. Karena, tambahnya, kalau sudah srek dan berkualitas pasti akan dibeli juga. ( )
“Kalau untuk penghobi mah harga enggak jadi masalah. Sama dengan dunia burung. Jadi harga enggak jadi batasan. Tapi selera dan kualitas,” kata Edy yang juga hobi burung berkicau ini.
Selain itu, dia menambahkan, pernak-pernik ikan cupang juga bisa dijadikan lading bisnis pada saat pandemic ini. Karena, permintaannya juga cukup banyak. ( )
“Di masa pandemi ini, dunia cupang juga menjanjikan bagi mereka yang terjun untuk bisnis buka lahan bisnis. Pakan hidup seperti kutu air, bisa diternak juga, jentik nyamuk, cacing sutra atau casut. Selain pakan kaya pellet, ditambah perlengkapan yang juga ikut menjanjikan toples, steroform/wadah pembesaran burayak atau anakan cupang, boks plastik, sampai plastik untuk packing ikannya,” tuturnya.
Kemudian, masih kata Edy yang tengah mengembang biakkan cupang Blue Rim dan Multi ini, rak besi juga bisa menopang dunia cupang yang tengah naik pamor ini. “Rak besi mulai dari bahan sederhana dari kayu sampai yang modern pun ikut kebagian rezeki dari cupang. Belum boks plastik untuk wadah pemijahan, soliter, lampu, mini boks studio dan lain-lain,” tuturnya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(mhd)