Dikunjungi Menkumham, Lapas Narkotika Kandidat Kuat Peraih WBK dan WBBM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas II A Jakarta, Kamis (5/11/2020). Menkumham melihat kelengkapan fasilitas yang ada di dalam Lapas.
Dalam kunjungan tersebut, Yasonna berharap Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta dapat meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). (Baca juga; Yasonna Instruksikan Jajarannya Serius Cegah Covid-19 di Kemenkumham )
Kalapas Narkotika Klas IIA Jakarta, Oga Darmawan mengatakan, atas kunjungan tersebut pihaknya merasa sangat terhormat. Sebab, Menkumham Yasonna sempat berkeliling dan melihat kondisi lapas. "Tadi bapak menteri juga mengaku akan mendukung lapas kami untuk meraih WBK," katanya.
Oga menyebutkan, dengan dukungan yang diberikan tersebut membuat seluruh elemen yang ada di dalam Lapas Narkotika Klas II A percaya diri dan akan lebih bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. "Ini menjadi motivasi kami untuk menjadi lebih baik, agar predikat tersebut bisa kamu raih," ujarnya.
Menurut Oga, dalam dalam mewujudkan WBK dan WBBM dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB), pihaknya telah menyiapkan enam perubahan. "Dengan perubahan yang dilakukan, kami ingin mewujudkan pelayanan terbaik bagi masyarakat," ungkapnya. (Baca juga; Yasonna Targetkan 70% Satker Kememkumkan Dapat Predikat Bebas Korupsi )
Lebih lanjut, Oga menuturkan, implementasi dari enam area perubahan yamg dimaksud yakni terkait Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, dan Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Selanjutnya adalah Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. "Semua hal itulah yang kami sampaikan kepada pihak KemenPAN RB selaku Tim Penilai Nasional (TPN)," ujarnya.
Untuk meyakinkan Tim Penilai, Oga juga menjelaskan tentang inovasi dalam hal peningkatan kualitas pelayanan publik. Bahkan, dalam sesi diskusi tentang permasalahan over crowded pada Lapas, pihaknya menjelaskan upaya yang harus dilakukan. "Kami juga terus memberikan pengawasan kepada pegawai dan pelayanan pada masa pandemi COVID-19," terangnya.
Tak hanya itu, saat ini pihaknya pun menjalin kerja sama dengan BNN melalui program bersinar. Adapun tujuan dari program tersebut yakni memberikan bekal bagi ratusan warga binaan yang telah menjalani rehabilitasi melalui berbagai macam pelatihan untuk kehidupan mereka setelah keluar dari Lapas. "Dengan sembuhnya mereka, pastinya membuat mereka kembali ke kehidupan yang nyata," tukasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Yasonna berharap Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta dapat meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). (Baca juga; Yasonna Instruksikan Jajarannya Serius Cegah Covid-19 di Kemenkumham )
Kalapas Narkotika Klas IIA Jakarta, Oga Darmawan mengatakan, atas kunjungan tersebut pihaknya merasa sangat terhormat. Sebab, Menkumham Yasonna sempat berkeliling dan melihat kondisi lapas. "Tadi bapak menteri juga mengaku akan mendukung lapas kami untuk meraih WBK," katanya.
Oga menyebutkan, dengan dukungan yang diberikan tersebut membuat seluruh elemen yang ada di dalam Lapas Narkotika Klas II A percaya diri dan akan lebih bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. "Ini menjadi motivasi kami untuk menjadi lebih baik, agar predikat tersebut bisa kamu raih," ujarnya.
Menurut Oga, dalam dalam mewujudkan WBK dan WBBM dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB), pihaknya telah menyiapkan enam perubahan. "Dengan perubahan yang dilakukan, kami ingin mewujudkan pelayanan terbaik bagi masyarakat," ungkapnya. (Baca juga; Yasonna Targetkan 70% Satker Kememkumkan Dapat Predikat Bebas Korupsi )
Lebih lanjut, Oga menuturkan, implementasi dari enam area perubahan yamg dimaksud yakni terkait Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, dan Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Selanjutnya adalah Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. "Semua hal itulah yang kami sampaikan kepada pihak KemenPAN RB selaku Tim Penilai Nasional (TPN)," ujarnya.
Untuk meyakinkan Tim Penilai, Oga juga menjelaskan tentang inovasi dalam hal peningkatan kualitas pelayanan publik. Bahkan, dalam sesi diskusi tentang permasalahan over crowded pada Lapas, pihaknya menjelaskan upaya yang harus dilakukan. "Kami juga terus memberikan pengawasan kepada pegawai dan pelayanan pada masa pandemi COVID-19," terangnya.
Tak hanya itu, saat ini pihaknya pun menjalin kerja sama dengan BNN melalui program bersinar. Adapun tujuan dari program tersebut yakni memberikan bekal bagi ratusan warga binaan yang telah menjalani rehabilitasi melalui berbagai macam pelatihan untuk kehidupan mereka setelah keluar dari Lapas. "Dengan sembuhnya mereka, pastinya membuat mereka kembali ke kehidupan yang nyata," tukasnya.
(wib)