Kota Bogor Matangkan Larangan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional

Kamis, 05 November 2020 - 20:10 WIB
loading...
Kota Bogor Matangkan Larangan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional
Wali Kota Bogor, Bima Arya.Foto/SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Setelah sukses menerapkan kebijakan larangan penggunaan kantong plastik di toko atau retail modern, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mematangkan kebijakan serupa dengan sasaran di pasar tradisional. Ditargetkan dalam waktu dekat kebijakan ini diberlakukan.

“Setelah Perwali 61/2018 untuk melarang penggunaan kantong plastik di retail modern, kami menargetkan tahun ini sebetulnya sudah mulai kita implementasikan di pasar tradisional . Kami terus matangkan dengan melakukan kajian dan sosialisasi,” ungkap Wali Kota Bogor, Bima Arya di Bogor, Kamis (5/11/2020)

Bima Arya pun memberikan catatan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor dan GIDKP yang nantinya akan melakukan pendampingan. “Pertama, bagaimana kita bisa pastikan bahwa kita punya solusi untuk substitusi kantong plastik. Kedua adalah persoalan menyosialisasikan itu kepada semua,” kata Bima.

Bima menyambut baik peran komunitas dan aktivis lingkungan hidup yang ikut serta mendampingi perluasan implementasi kebijakan tersebut di pasar tradisional. (Baca: Turun Gunung, Presiden PKS Ingin Menangkan Idris-Imam di Depok)

Sementara itu, Direktur Eksekutif GIDKP Tiza Mafira mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menurunkan tim survei untuk melakukan kajian-kajian yang dibutuhkan. “Untuk survei baseline, kami akan menurunkan surveyor ke pasar secara fisik tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan Covid. Survei ini dilakukan untuk mendapatkan informasi jenis kemasan plastik sekali pakai apa saja yang sering digunakan pedagang," ujarnya.

Pihaknya sementara akan fokus kepada salah satu pasar tertentu untuk dikembangkan terkait apa saja yang bisa menjadi alternatif selain kantong plastik dan akan diujicobakan. “Seperti yang kami lakukan di pasar lain, di mana kami menjodohkan pedagang plastik di pasar. Di pasar itu selalu ada kios-kios yang khusus menjual plastik," katanya.

Jadi kios-kios plastik ini dikenalkan dengan supplier tas guna ulang, bisa dari kain, bisa dari anyaman, sehingga mereka tidak menjual kresek tapi beralih menjual ke penjual tas belanja guna ulang. Menurutnya, hal-hal seperti itu bisa diterapkan di Bogor, tujuannya untuk membentuk ekosistem bisnis yang sudah jalan. "Sehingga kebiasaan itu terus berjalan dan terus diimplementasikan di pasar,” ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)